Anggota Komisi X DPR RI dari fraksi PDI-Perjuangan, Putra Nababan berharap Timnas Indonesia dapat didominasi oleh pemain-pemain nasional alias lokal ketimbang penggawa naturalisasi atau keturunan.
Harapan itu disampaikan Putra Nababan dalam rapat kerja Komisi X bersama Kemenpora dan PSSI terkait permohonan naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven.
Mantan jurnalis di salah satu televisi swasta itu mulanya mengatakan, di era belakangan ini, permohonan naturalisasi menjadi yang terbanyak. Putra mencatat sudah ada 11 pemain yang diajukan untuk dinaturalisasi sejak 2022 silam.
“Ini banyak sekali nih pemainnya bahkan kalau kami lihat Timnas ini kalau lagi bertanding di lapangan, itu isinya lebih banyak pemain naturalisasinya ketimbang pemain nasional,” kata politikus berusia 49 tahun itu.
“Saya harus mengatakan pemain nasional, saya nggak mau bilang lokal, tapi lebih ketimbang pemain nasional,” ujar dia menambahkan.
Dengan kondisi itu, putra dari Panda Nababan ini merasa perlu memberikan catatan kepada PSSI dan Menpora, untuk merubah komposisi pemain Tim Nasional. Ia berharap, skuad Garuda bisa diisi oleh 60 persen pemain lokal, dan sisanya ditempati oleh pemain naturalisasi.
“Saya meminta kalau bisa 60 persen pemain nasional yang main. Jangan melulu di lapangan pemain naturalisasi. Jangan sampai di balik atas nama kemenangan dan sebagainya itu jadi di balik,” ujar dia.
Dari catatan Putra, sejak dilakukan proyek naturaliasi pada 2010 silam, ada sekitar tujuh pemain, yang bahkan tak pernah membela Garuda.
Namun kebanyakan dari mereka adalah pemain naturaliasi yang tidak memiliki darah keturunan Indonesia. Dengan kata lain, mereka mendapatkan warga negara Indonesia lantaran sudah menetap di Tanah Air selama 5 tahun berturut-turut atau setidaknya maksimal 10 tahun.