Market

Raup Untung Rp38 Miliar, PGUN Balikkan Keadaan di 2021

Setelah rugi pada 2022 sebesar Rp101 miliar, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) bisa membalikkan keadaan pada 2021. Untung Rp38 miliar.

Dua tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten sawit nasional ini, semakin optimis menatap masa depan. Pelan tapi pasti, kinerjanya semakin mengilap. Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, pada 2020, perseroan sempat tergelincir sehingga mencatatkan kerugian Rp101 miliar. Setahun berselang, bukukan laba Rp38 miliar. Dari sisi penjualan, naik menjadi Rp786 miliar dari Rp475 miliar pada 2020. Atau mengalami peningkatan sebesar 65 persen.

Berkat kinerja yang lumayan ciamik ini, harga saham bergerak positif (strong uptrend) hingga Rp388 per lembar, saat penutupan di akhir 2021. Dan pada Kamis (28/4/2022), saham PGUN ditutup di level Rp695 per lembar. Artinya mengalami kenaikan hingga 600 persen lebih dibandingkan harga saat Penawaran Umum Perdana pada 7 Juli 2020 yang dibuka Rp115 per lembar.

Tamlikho, Direktur Keuangan PGUN, menyampaikan, pencapaian kinerja perseroan pada 2021, memberikan gambaran lebih jelas bagaimana kokohnya komitmen dari manajemen PGUN dalam mencapai laba bersih Rp38 miliar. “Dengan perolehan laba bersih di tahun 2021 yang positif, kami sangat optimis target pada tahun 2022 akan jauh lebih baik,” kata Tamlikho.

Menurut dia, salah satu faktor pengerek kenaikan laba perseroan adalah kenaikan harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).

Pada 2021, perseroan meneken kontrak jangka panjang dengan PT Jhonlin Agro Raya, perusahaan pengolahan biodiesel yang telah diresmikan Presiden Jokowi pada Oktober 2021. “Targetnya di tahun 2022 dapat menjual CPO sebanyak 70.923 ton, atau senilai Rp856 miliar,” ujar Tamlikho.

Muhammad Reza, Corporate Secretary PGUN menambahkan, sejumlah langkah strategis juga telah dilakukan oleh perusahaan, salah satunya dengan dengan mengakuisisi PT Senabangun Anekapertiwi (SA) di akhir tahun 2021 lalu.

Aksi korporasi ini, berdampak positif karena dapat menambah produktifitas kelapa sawit dan ditargetkan melakukan tanam baru kelapa sawit pada 2022, menjadi 850 hektare. Dalam tiga tahun diharapkan bisa menjadi 24.000 hektare di lokasi HGU PGUN dan Senabangun Anekapertiwi yang saat ini seluas 38.991,12 hektare. “Dengan berbagi langkah strategis tersebut, diharapkan target laba di tahun 2022 dapat diraih,” ucap Reza. [ikh]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button