News

Rayakan Ulang Tahun Emas, Ada Tiga PR Besar PDIP

rayakan-ulang-tahun-emas,-ada-tiga-pr-besar-pdip

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menyampaikan pendapat mengenai sejumlah pekerjaan rumah (PR) PDI Perjuangan yang merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 pada hari ini. Menurut Adjie, setidaknya ada tiga PR besar PDIP saat ini.

“Sebagai partai yang lahir dari rahim reformasi, saya pikir ada tiga PR besar PDIP,” kata Adjie saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Pertama, ujar Adjie, PR regenarasi dan kepemimpinan. Sejak awal berdiri hingga sekarang, PDIP sangat tergantung pada sosok ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.

“Megawati menjadi sosok solidarity maker, ini yang membuat PDIP bisa menjadi partai yang paling stabil dinamika politik internalnya,” ungkap Adjie.

Ia menyebut semua tunduk pada keputusan Megawati sebagai ketum. Namun Megawati sendiri, pastinya tidak bisa mengelak dari usianya yang semakin tua. “Regenerasi pasca-Megawati akan menjadi tantangan tersendiri bagi PDIP. Apakah pengganti Megawati nantinya tetap mampu membuat PDIP solid,” terang Adjie.

Kedua, lanjut Adjie, PR PDIP untuk menjadi partai modern, dan tidak hanya bergantung pada trah Sukarno. Selama ini ada semacam keyakinan di sebagian elite PDIP, bahwa PDIP harus tetap dipimpin oleh trah Sukarno. “Karena ada semacam persepsi bahwa salah satu yang membuat PDIP menjadi partai besar karena PDIP diasosiasikan sebagai partai Bung Karno. Jadi harus tetap dipimpin oleh trah Sukarno,” ujarnya.

Adjie menekankan, PDIP harus mentransformasikan diri menjadi partai elektoral yang modern karena pasca-Reformasi, pemilih PDIP sebenarnya sudah meluas. Artinya, siapapun pemimpin atau ketum partainya yang penting dikelola secara baik mesin partai dan isunya. “Ini agar PDIP bisa tetap menjadi partai besar dan menjadi pemenang pemilu,” jelasnya.

Adapun yang ketiga, lanjut Adjie, PR PDIP untuk tetap berkomitmen meningkatkan kualitas demokrasi politik Indonesia. Ini menjadi kewajiban moral PDIP sebagai partai yang lahir dari rahim Reformasi.

Ia mencermati ada beberapa kebijakan politik belakangan yang membuat PDIP terlihat tetap konsisten dengan semangat Reformasi itu. Misalnya, penolakan PDIP terhadap perpanjangan masa jabatan presiden, atau isu presiden tiga periode. Namun belum jelasnya sikap PDIP terkait pemilu proporsional tertutup atau pemilu proporsional terbuka, hal ini juga yang akan menjadi perhatian publik.

“PDIP harus konsisten dengan keinginan dan mood publik terkait dengan penataan sistem politik yang demokratis,” tutur Adjie menegaskan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button