Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi (Awiek) menyebut partainya cukup berealistis, untuk berkompetisi di ajang Pilkada 2024. Sehingga PPP hanya akan mengincar posisi bakal calon wakil gubernur (cawagub) di Pilgub Jateng 2024.
“Dengan enam kursi di Jawa Tengah (Jateng), kita tidak muluk-muluk. Posisi wakil bagus, kami katakan di sejumlah kesempatan di Jateng,” kata Awiek di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2024).
Dia mengatakan, PPP akan mendukung kadernya yakni Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin untuk menjadi cawagub Jateng pada Pilgub 2024.
“Kalau ingin menang itu gandeng kader PPP Gus Taj Yasin Maimoen Zubair, karena terbukti pemilu yang lalu beliau menjadi wakil gubernur,” ucap Awiek.
Menurutnya, Gus Yasin cukup potensial untuk diusung, terlebih pada tingkat DPD Jateng juga memperoleh suara terbanyak.
“Bukan tidak mungkin nanti Gus Taj Yasin menjadi calon gubernur. Tapi saat ini kita realistis, karena kursi kita cuma enam di Jateng,” tuturnya.
Sebelumnya, hasil survei Indikator Politik Indonesia dalam simulasi semi terbuka 20 dan 10 nama menempatkan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep unggul dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2024.
Dalam simulasi tersebut adalah nama Kaesang berada di peringkat pertama dengan angka 17,7 persen disusul diurutan kedua Ahmad Lutfhi 15,6 persen, dan diurutan ketiga Taj Yasin Maimoen 12,8 persen. Kemudian urutan keempat Bambang Wuryanto (Pacul) 6,0 persen, di posisi kelima Dico Ganinduto 5,6 persen, dan keenam Raffi Ahmad dengan 4,4 persen.
“Kaesang berada di peringkat pertama tetapi dalam selisih margin of error dengan Ahmad Luthfi Kapolda Jawa Tengah. Jadi kita tidak tahu sebenarnya siapa yang unggul,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Minggu (7/7/2024).
Kemudian, lanjut Burhanuddin, dalam simulasi 10 nama tidak banyak perubahan. Namun, pihaknya menghilangkan nama Raffi Ahmad karena pencalonannya dianggap kurang serius.
“Elektabilitasnya tidak berbeda jauh dengan simulasi sebelumbya. Tetapi meski mas kaesang berada di peringkat pertama 22,8 persen dengan margin of error 3,5 persen, itu tidak signifikan dibanding Ahmad luthfi 18,7 perssn. Taj Yasin mengintip di peringkat ketiga 12,7 persen,” ujarnya.
Burhanuddin menjelaskan bahwa mayoritas alasan warga Jateng atau 20,1 persen memilih nama-nama itu karena faktor belum tahu nama calon yang lain.
“Seperlima warga Jateng memilih karena tahunya ya itu saja, belum tahu nama yang lain. Ini yang kita sebut bahwa Jawa Tengah medan terbuka,” ucap Burhanuddin.