Market

Rekomendasi Tiga Saham untuk Sesi Kedua di Tengah Kuatnya Sentimen Negatif

Hingga penutupan sore nanti, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang melemah. Pelaku pasar saham domestik merespons negatif rencana kenaikan suku bunga The Fed akibat inflasi AS yang mencapai tertinggi 40 tahun. Tiga saham disuguhkan sebagai bahan pertimbangan.

Pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, IHSG ditutup melemah 0,18% ke level 6.588,81. Investor asing pada perdagangan hari ini  tercatat melakukan net sell hingga Rp13,07 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Astra International Tbk (ASII).

Sedangkan 5 saham yang ramai dijual asing adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS siang ini ditutup melemah ke level 14.386 dibandingkan hari sebelumnya di level 14.350. Sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) ditutup naik ke level 6,510% dari 6,497% pada hari sebelumnya.

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG kembali bergerak volatile sebelum ditutup melemah tipis pada perdagangan sesi pertama hari ini.

“Pelemahan IHSG ini juga sejalan dengan tren pelemahan bursa regional Asia lainnya merespons pernyataan The Fed semalam yang memberikan sinyal akan mulai menaikkan suku bunga acuan pada bulan Maret nanti,” katanya dalam riset yang diterbitkan Kamis (27/1/2022) siang.

The Fed juga memberikan komitmen akan mulai menerapkan kebijakan moneter ketat selain kebijakan kenaikan suku bunga acuan tersebut. Kebijakan The Fed ini dilakukan untuk meredam tekanan kenaikan inflasi AS yang hingga kini masih cenderung bergerak naik dan telah berada di level tertinggi sejak 40 tahun terakhir.

The Fed juga menyatakan mulai berani mengambil kebijakan ini karena menganggap pasar tenaga kerja di negara tersebut sudah cukup kuat untuk menghadapi kebijakan kenaikan suku bunga acuan.

“Mengacu pada masih kuatnya tekanan sentimen negatif dari rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed tersebut, maka IHSG kami perkirakan masih akan cenderung bergerak melemah,” ungkap Hendry.

“Pada perdagangan sesi kedua, indeks berpeluang melemah dengan potensi level support kami perkirakan akan berada di level 6.563.”

Di atas semua itu, Hendry menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

“Saham BBRI kami perkirakan berpeluang untuk bergerak menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 4.050,” katanya.

Secara teknikal, support saham ini berada di 4.050 dan resistance 4.240. Rekomendasi speculative buy untuk BBRI di level 4.100-4.120.

  1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)

“Saham ACES kami perkirakan berpeluang untuk mengalami technical rebound terutama jika mampu terus bergerak di atas level support kritikal 1.220,” ujarnya.

Secara teknikal, support saham ini berada di 1.220 dan resistance 1.300. Rekomendasi speculative buy untuk ACES di level 1.230-1.250.

  1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

“Saham ADRO kami perkirakan berpeluang untuk mengalami technical rebound terutama jika ADRO mampu terus bergerak di atas level support kritikal 2.150,” ucapnya.

Secara teknikal support berada di 2.150 dan resistance di 2.370. Rekomendasi speculative buy untuk ADRO di level 2.240-2.270.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button