Dua petenis andalan Jawa Timur, Aldila Sutjiadi dan Christopher Rungkat, kembali menorehkan prestasi gemilang di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024. Tanpa perlawanan berarti, keduanya berhasil meraih tiga dari tujuh medali emas yang diperebutkan dalam cabang olahraga tenis. Prestasi ini menjadi pengulangan pencapaian gemilang keduanya di PON sebelumnya, Papua 2021.
Aldila meraih emas di nomor ganda putri bersama Janice Tjen, beregu putri, serta ganda campuran bersama Christopher. Sementara itu, Christopher juga sukses meraih emas di nomor ganda putra bersama David Agung Susanto dan beregu putra. Prestasi ini semakin memperkuat dominasi Jawa Timur di cabang olahraga tenis PON.
“Selama ini, Jatim banyak mendukung kami dalam mengikuti tur dunia. Jadi, di PON ini, kami berusaha memberikan yang terbaik untuk mengharumkan nama Jatim,” ujar Aldila usai menerima medali emas di lapangan tenis kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh dikutip dari Antara, Kamis (19/9/2024).
Prestasi gemilang Aldila dan Christopher di PON 2024 semakin memperkaya catatan sejarah mereka di ajang nasional. Aldila telah meraih 12 medali emas dari empat edisi PON, sementara Christopher mengoleksi sembilan medali emas dari tiga PON yang diikutinya.
Bonus yang diperoleh dari prestasi di PON ini akan digunakan oleh Aldila dan Christopher sebagai modal untuk melanjutkan karier internasional mereka di ajang-ajang tur dunia. Christopher menyebut bahwa biaya untuk mengikuti tur dunia mencapai Rp 1,5 miliar per orang untuk 25 turnamen dalam satu tahun. Oleh karena itu, bonus dari PON sangat membantu mereka.
“Bonus dari tiga medali emas ini akan sangat membantu. Ini bisa menjadi setengah dari biaya untuk mengikuti tur dunia,” kata Christopher, yang saat ini berusia 34 tahun.
Selain menjadi ajang balas budi kepada Jawa Timur, PON juga menjadi persiapan Aldila dan Christopher untuk meningkatkan peringkat dunia mereka. Aldila, yang saat ini berada di peringkat ke-44 dunia nomor ganda, menargetkan untuk kembali menembus 30 besar dunia tahun ini. Setelah PON, Aldila akan mengikuti serangkaian turnamen di China dan Jepang untuk mencapai target tersebut.
Sementara itu, Christopher yang sempat berada di peringkat ke-68 dunia pada 2019, bertekad untuk kembali ke posisi 60-70 besar dalam satu hingga dua tahun mendatang. Ia akan terus berpartisipasi dalam turnamen ATP Challenger untuk mencapai target tersebut.
Pelatih tim tenis Jawa Timur, Irmantara Subagio, mengungkapkan bahwa keberhasilan menyapu bersih tujuh emas di cabang tenis merupakan hasil dari pembinaan yang berkelanjutan. Jatim tidak hanya mengandalkan petenis senior, tetapi juga menyiapkan petenis muda untuk tampil di PON mendatang.
“Kami sedang mempersiapkan beberapa petenis muda untuk menggantikan para senior mereka di PON 2028. Ini adalah bagian dari program jangka panjang untuk mempertahankan prestasi tenis Jatim,” tuturnya.