Bitcoin (BTC), aset crypto pertama dan terbesar, mencapai rekor baru dengan harga $99,655 atau sekitar lebih dari Rp1,5 miliar. Bitcoin kini berada di posisi ke-7 sebagai aset paling bernilai di dunia, mengungguli perusahaan minyak Saudi Aramco, logam perak, dan Meta Platforms milik Mark Zuckerberg, dengan kapitalisasi pasar mencapai $1,824 triliun.
Menurut data Triple-A, jumlah pemilik crypto di seluruh dunia terus meningkat. Pada 2023, tercatat 420 juta pengguna, sementara pada 2024 melonjak 34% menjadi 562 juta pengguna. Lonjakan ini mencerminkan adopsi global terhadap aset crypto, khususnya Bitcoin, yang sering dianggap sebagai “emas digital.”
Faktor Pendorong Kenaikan Bitcoin
Beberapa faktor memengaruhi kenaikan harga Bitcoin, termasuk:
- Kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat.
- Masuknya dana besar dari Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin senilai $2 miliar.
- Mundurnya Gary Gensler, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
- Data makroekonomi positif di AS yang mendorong minat investor.
“Bitcoin menunjukkan ketahanannya sebagai aset lindung nilai (store of value), bahkan setelah volatilitas tinggi. Kenaikannya mendekati $100 ribu membuktikan potensi imbal hasil yang luar biasa dibandingkan aset lainnya,” ujar Iskandar Mohammad, Head of Product Marketing PINTU dalam keterangannya, Kamis (28/11).
Perbandingan ROI Bitcoin, Emas, dan IHSG
Selama 14 tahun terakhir, Bitcoin mencatatkan return of investment (ROI) yang jauh melampaui emas dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berikut perbandingannya:
- Emas: Dari Rp322 ribu/gram pada 2009 ke Rp1,399 juta/gram pada 2024, ROI 334.26%.
- IHSG: Dari 1,355 poin pada 2009 ke 7,200 poin pada 2024, ROI 431.37%.
- Bitcoin: Dari Rp7.64/BTC pada 2009 ke Rp1.579 miliar/BTC pada 2024, ROI 13 miliar persen.
Masa Depan Bitcoin dan Fase Bullish
Bitcoin saat ini memasuki fase bullish, dengan peluang besar untuk trader dan investor memanfaatkan momentum ini. Platform trading seperti Pintu Pro menawarkan perdagangan derivatif crypto dengan leverage hingga 25x serta berbagai fitur manajemen risiko untuk membantu trader mengoptimalkan strategi investasi mereka.
“Adopsi global terhadap Bitcoin dan crypto lainnya akan terus tumbuh, didukung oleh regulasi yang semakin jelas dan teknologi yang inovatif. Fase bullish ini menjadi peluang menarik bagi investor untuk memanfaatkan pertumbuhan aset crypto di masa depan,” tutup Iskandar.