Pengendara utamanya pengemudi kendaraan berat seperti truk kontainer maupun bus antarkota, kerap menghadapi persoalan rem blong yang berujung petaka.
Seperti kejadian baru-baru ini, dimana sebuah truk kontainer besar menjadi penyebab kecelakaan beruntun yang melibatkan 17 minibus di Jalan Tol Cipularang KM 92, Jawa Barat.
Kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan puluhan orang terluka itu diduga terjadi karena rem truk yang melaju dari arah Bandung menuju Jakarta blong.
Masalah rem membuat laju truk tersebut tidak dapat dikendalikan, sehingga menabrak kendaraan-kendaraan yang ada di depannya.
Mencegah Rem Blong
Ahli otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu, menyampaikan inspeksi sistem pengereman mencakup pemeriksaan kondisi kampas rem serta pengecekan level dan kualitas minyak rem, penting untuk dilakukan sebelum melakukan perjalanan.
“Sebelum memulai perjalanan, khususnya bagi kendaraan besar dan berat, pengemudi bersama tim perawatan wajib melakukan inspeksi menyeluruh pada sistem pengereman guna menjamin keselamatan,” kata Martinus Pasaribu.
Selain itu, menurut dia, pengemudi dan teknisi perlu memeriksa kondisi cakram dan tromol rem untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang dapat mempengaruhi efektivitas pengereman.
![Situasi lokasi kecelakaan KM 92 Tol Cipularang arah Jakarta, Senin (11/11/2024) pukul 17.15 WIB. (Foto: Tangkapan layar CCTV Travoy Jasa Marga)](https://i2.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/11/tol_cipularang_339ef18ebc.jpeg)
“Kampas rem harus dicek agar tidak aus, diikuti pemeriksaan level dan kualitas minyak rem untuk memastikan berada pada tingkat yang sesuai, serta memastikan tidak ada kebocoran pada sistem hidrolik,” ungkapnya.
Rem tangan dan rem darurat juga harus diperiksa untuk memastikan keduanya dapat berfungsi optimal dalam situasi darurat.
Penyebab Rem Blong
Sumber penyebab rem blong bermacam-macam. Mulai dari minyak rem yang habis sampai kanvas dan piston rem yang rusak. Piston atau kanvas rusak atau aus umumnya karena faktor usia. Untuk mencegahnya lakukan pemeriksaaan berkala setelah kendaraan menempuh jarak 10.000 km.
Faktor lain penyebab rem blong adalah tersumbatnya selang minyak rem. Biasanya, mobil penumpang memakai sistem pengereman dengan tekanan fluida dari minyak rem dalam mekanisme pengereman. Nah, kondisi minyak rem dan selang minyak yang berukuran kecil sangat penting untuk selalu dicek.
Penyebab lainnya adalah, seal piston master mengalami aus. Ada beberapa penyebab selain faktor usia, yaitu kualitas minyak rem yang sudah tak bagus karena sudah kadaluarsa atau sudah terkontaminasi karena terlalu sering membuka tutup tabung minyak.
Karena itulah disarankan untuk menguras dan mengganti minyak rem setiap setiap enam bulan atau maksimal 1 tahun sekali.
Lantas apa yang harus dilakukan saat Anda menghadapi persoalan rem blong di jalan?
Dikutip Inilah.com dari Nissan, berikut beberapa langkah penting yang wajib Anda lakukan ketika menghadapi rem blong sehingga dapat mengurangi potensi kecelakaan yang dapat terjadi.
Tips Hadapi Rem Blong
1. Menurunkan Gigi Secara Bertahap
Sebagian besar kecelakaan terjadi akibat pengendara dalam kecepatan tinggi. Ketika Anda mengetahui bahwa rem kendaraan mengalami blong, segera turunkan gigi secara bertahap, dari tinggi ke rendah.
Ada kemungkinan bahwa putaran RPM (rotasi per menit) akan sangat tinggi ketika Anda menurunkan gigi. Hal tersebut tidak masalah selama Anda menurunkannya secara perlahan Teknik ini biasa disebut sebagai teknik pengereman mesin.
2. Memanfaatkan Rem Tangan
Selagi Anda melakukan pengereman mesin, imbangi juga dengan rem tangan. Rem tangan akan sangat efektif menurunkan kecepatan. Ada alasan mengapa rem tangan dilakukan pada langkah kedua.
Rem tangan akan sekejap menghentikan ban. Hal ini menyebabkan ban menjadi selip sehingga mobil bisa terbalik. Oleh karena itu, turunkan dulu gigi baru manfaatkan rem tangan untuk menghentikan laju kendaraan.
3. Jangan Matikan Mesin
Kebanyakan orang panik dan langsung mematikan mesin ketika rem blong. Hal ini membuat Anda sulit untuk mengendalikan laju kendaraan, terutama pada mobil dengan power steering.
Sebaliknya, pertahankan mesin untuk tetap menyala. Lihat sisi samping kiri atau kanan Anda, lalu menepilah ketika memungkinkan.
Apabila Anda berada di sebelah kanan jalan dan tidak memungkinkan untuk menepi ke jalur lambat, tidak masalah bila Anda berhenti di sebelah kanan. Pastikan tanda darurat Anda menyala.
4. Jauhkan Kaki dari Pedal Gas
Kontrol penuh sudah Anda dapatkan. Namun pastikan bahwa kaki Anda tidak menginjak pedal gas sama sekali. Jauhkan kaki dari pedal agar terhindar dari faktor tidak sengaja menginjak pedal gas.
![rem blong](https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2023/12/Kecelakaan_Truk_Rem_Blong_Tabrak_3_Motor_di_Jalur_Tengkorak_Cianjur_bogor_today_com_aadf523526.jpg)
Ketika kondisi di depan kendaraan aman, cek juga apakah ada sesuatu yang menghalangi atau mengganjal pedal rem.
5. Guncangkan Pedal Rem
Coba juga untuk mengguncangkan pedal rem. Ada kemungkinan bahwa rem blong terjadi hanya sementara karena kesalahan pada sistem.
Meskipun sistem pengereman sudah berfungsi setelah Anda mengguncangkan rem, sebaiknya hindari untuk mengendarai kendaraan langsung apalagi untuk kecepatan tinggi. Sangat disarankan untuk pergi ke bengkel terdekat agar dilakukan penanganan.
6. Usaha Terakhir, Benturkan
Mobil tetap tak bisa berhenti? Usaha terakhir adalah menabrakkannya ke sesuatu yang lunak. Sangat disarankan untuk memerosokkan mobil ke area berlumpur. Bila tidak memungkinkan, benturkan pada pasir, pagar kayu, atau hal lain yang aman untuk berbenturan.
Tidak panik adalah kunci dalam melakukan semua langkah di atas. Anda sebagai pengemudi, adalah penentu keselamatan penumpang. Memperlambat kelajuan kendaraan merupakan satu-satunya cara untuk menjamin keselamatan Anda dan penumpang.
Dengan begitu, kecelakaan seperti demikian dapat dihindari dengan baik.