News

Remaja Kanada Tembak Ibunya dan Bunuh Dua Polisi

Seorang remaja tanggung berusia 16 tahun melukai ibunya, sebelum membunuh dua petugas polisi dengan senjata api di Edmonton, Alberta, Kanada, Kamis (16/3). Anak itu kemudian bunuh diri, kata pejabat Kepolisian setempat kepada The Associated Press.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Edmonton, Dale McFee, mengatakan kedua petugas ditembak mati ketika mereka tiba di sebuah gedung apartemen atas panggilan sengketa domestik sekitar pukul 12:47. Dia mengatakan tidak ada indikasi petugas tersebut dapat membalas tembakan.

Mungkin anda suka

McFee mengatakan, petugas lain yang dikirim ke apartemen tersebut kemudian menemukan pemuda itu tewas akibat luka tembak yang dilakukannya sendiri. McFee tidak menyebutkan berapa usia si wanita atau ibu tersangka tersebut. Ia hanya mengatakan, wanita itu dalam kondisi yang terancam jiwanya tatkala berhasil dibawa ke rumah sakit. Namun beberapa jam kemudian didapat keterangan  bahwa meski kondisinya berada dalam cedera serius, tetapi telah stabil.

Sementara kedua petugas polisi itu diidentifikasi McFee sebagai Travis Jordan, 35, yang telah bertugas di Edmonton selama 8,5 tahun; dan Brett Ryan, 30, seorang perwira yang telah bertugas selama 5,5 tahun.

“Saya tidak bisa memberi tahu Anda betapa hancurnya kami dengan kehilangan mereka,” kata McFee. Ryan dikenang sebagai pilar komunitas dan wasit hoki liga pemuda di kota itu. Darcy Carter, dari Spruce Grove Minor Hockey Association, mengatakan, petugas polisi itu dan istrinya tengah menantikan seorang anak.

Ryan adalah seorang paramedis sebelum menjadi petugas polisi, dan sangat bersemangat dengan pekerjaannya di Kepolisian, kata Carter. “Itu adalah hal yang tidak akan pernah saya lupakan. Wajahnya senantisa bersinar ketika dia berbicara tentang pekerjaannya.”

Demikian pula Jordan yang dikenang warga karena kebaikannya. Jessica Shmigelsky mengatakan, dia sedang mengemudi untuk bekerja setelah hujan salju musim semi yang lebat pada tahun 2020. Jordan saat itu menghentikannya karena sikat saljunya tidak berfungsi. Tapi bukannya memberinya tiket tilang, Jordan malah membersihkan mobilnya, katanya.

“Dia melakukan pekerjaannya dengan antusias, lebih dari apa yang sebenarnya dibutuhkan pekerjaannya,” kata Shmigelsky.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, men-tweet ucapan belasungkawa dan dukungannya kepada keluarga dan kolega para perwira itu. “Setiap hari, petugas polisi menempatkan diri mereka dalam bahaya untuk menjaga keamanan publik. Berita bahwa dua petugas polisi Edmonton tewas dalam menjalankan tugas mengingatkan kita akan kenyataan itu,” tulis Trudeau.

Pembunuhan tersebut adalah kejadian pertama di Kepolisian Edmonton sejak 2015, ketika Polisi Daniel Woodall, penyelidik kejahatan rasial, ditembak berkali-kali saat menggunakan alat pendobrak untuk memasuki rumah seorang terduga kejahatan. Perwira lain, Sersan Jason Harley, terkena peluru yang menembus pelindung tubuhnya, namun selamat.

Sebelumnya, Polisi Ezio Faraone ditembak mati saat menanggapi perampokan bersenjata pada tahun 1990. [The Associated Press]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button