Market

Belum 3 Bulan Jadi Bos Disney, Bob Iger PHK 7.000 Karyawan

Mulai anak muda hingga orang tua, tentu kenal Mickey Mouse. Tikus lucu ciptaan Walt Disney, perusahaan media terbesar di dunia. Kini, dililit masalah keuangan serius.

Karena tingginya biaya produksi, Walt Disney yang berdiri sejak 16 Oktober 1923 itu, harus kencangkan ikat pinggang. Konsekuensinya, pemutusan hubungan kerja (PHK) hampir 7 ribu karyawan. Yang setara dengan 3,6 persen dari total karyawannya.

Mungkin Bob Iger yang dilantik menjadi CEO Disney pada 20 November 2022, tak pernah bermimpi. Belum genap 3 bulan, dia harus melakukan PHK terhadap 7 ribu karyawan. Demi menghemat US$5,5 miliar. Atau setara Rp82,5 triliun (kurs Rp15.000/US$).

Dikutip dari Bloomberg, Kamis (9/2/2023), penghematan biaya tersebut mencakup pemotongan biaya US$3 miliar, atau setara Rp45 triliun dari anggaran film dan acara TV dan sisanya di bidang yang tidak terkait dengan konten. “Sekitar US$1 miliar (Rp15 triliun) dari penghematan sudah dilakukan,” kata Iger.

Penghematan tersebut disebut dapat membuat bisnis streaming-nya yakni Disney+ lebih menguntungkan. Langkah-langkah tersebut juga termasuk janji untuk mengembalikan dividen bagi pemegang saham.

Hal tersebut menjawab beberapa kritik dari investor Nelson Peltz bahwa ‘Mouse House’ terlalu banyak mengeluarkan uang untuk streaming.

Sejatinya, Iger bukan orang baru di jajaran petinggi Disney. Di mundur dari CEO Disney pada Februari, penggantinya adalah Bob Chapek. Kala itu, Disney tengah berkompetisi dengan Netflix berebut pasar layanan pengaliran arus (streaming). Sayangnya, pengganti Iger gagal meembesarkan Disney di kala pandemi COVID-19 menyerang dunia.

Kini, Iger kebagian cuci piring kotor, karena harus menyelesaikan masalah keuangan yang begitu sulit. Ujung-ujungnya pilihan pahit karena harus mem-PHK sebanyak 7.000 karyawan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button