Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono mengaku sudah mengantongi video siswa SMP Afif Maulana sedang memegang pedang untuk tawuran. Afif ditemukan tewas di bawah jembatan Kuranji usai polisi membubarkan tawuran tersebut.
Merespons hal itu, Koordinator Advokasi LBH Padang Diki Rafiqi menyebut pernyataan Kapolda Sumbar hanya mengaburkan kasus. Kata dia, video tersebut tidak ada hubungannya dengan perkara yang tengah terjadi.
“Pertama dalam hal ini enggak ada hubungan jika Polda sudah mengantongi video dan foto menurut saya enggak ada hubungannya. Ini hanya mengaburkan kasus yang sebenarnya. Dimana persoalan hari ini cara penegakan hukum yang dilakukan oleh polda Sumbar, dimana terkait penyiksaannya,” ujar Diki dihubungi wartawan, Jakarta, Sabtu (6/7/2024).
Lebih lanjut, Diki berharap agar pihak kepolisian dapat membuat kasus ini terang benderang dan keluarga mendapatkan rasa keadilan.
“Harapannya kasus Afif dibuka seterang-terangnya dan keluarga mendapatkan rasa keadilan,” kata dia.
Sebelumnya, Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono siswa SMP Afif Maulana yang ditemukan tewas di bawah jembatan Kuranji merupakan pelaku tawuran.
Dia mengatakan, hal itu berdasarkan temuan penyidik saat membuka handphone milik Afif. Ditemukan bahwa Afif yang mengajak temannya untuk melakukan tawuran.
“Afif memang pelaku tawuran, handphone nya sudah saya cloning, sudah saya buka, kemarin seminggu kita kesulitan membuka handphone nya Afif, karena apa? Karena password engga tau kita,” ujar Suharyono dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (4/7/2024).
“Dan itu baru bikin kami kaget, wah ternyata Afif itu sudah ada percakapan dengan Aditya itu memang yang mengajak tawuran itu malah Afif Maulana,” tambah dia.
Lebih lanjut, dia membantah tuduhan LBH Padang yang menyebut bahwa video yang ditemukan merupakan settingan. Kata dia dalam video tersebut juga tergambarkan Afifi membawa pedang.
“Benar, karena memang aslinya itu dari hp Afif, bukan settingan. Dan kita dituduh LBH bahwa itu settingan, karang-karang sebenarnya sekarang yang mengarang dan menyetting siapa. (Video) menggambarkan bahwa Afif Maulana membawa pedang,” kata dia.
Suharyono mengatakan, dalam percakapan yang ditemukan di handphone tersebut bahwa bocah itu mulanya mengajak temannya, Aditya untuk kerumahnya. Kata dia percakapan itu dinarasikan seolah akan pergi jalan-jalan padahal akan melakukan tawuran.
“Itu sudah jelas mau berangkat tawuran. Tapi, ada pihak tertentu menyampaikan seolah-olah mereka akan berangkat pesta. Akan jalan jalan, itu aslinya disimpangkan. Wong itu dipengakuan Aditya itu kan Ketua kelompok gangster itu kan salah pergaulan si Afif Maulana itu. Salah memilih teman, akhirnya apa? Berangkat menuju sasaran 25 motor dengan 50 kurang lebih pesertanya mau menghantam gangster,” tutur nya.