News

Restu Jokowi untuk Tiga Cawapres

Bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar bukan hanya strategis dan saling menguntungkan bagi kedua pihak. Lebih dari itu, Partai Golkar yang menjadi motor Koalisi Indonesia Baru (KIB) yang disebut bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), membuat Jokowi sebagai pemilik KIB memiliki lebih banyak jago sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) yang dipersiapkan untuk bertarung di ajang Pilpres 2024.

Dari sekian banyak bakal cawapres yang disiapkan oleh KIB —dari Golkar, PAN, dan PPP— setidaknya kini ada tiga nama unggulan, yaitu Ridwan Kamil, Erick Thohir (Etho), dan Sandiaga Uno. Ketiga nama itu yang sejatinya dipersiapkan saat ini untuk mendampingi bakal calon presiden (capres) usungan KIB yang restunya dari Jokowi, yakni Ganjar Pranowo jika PDI Perjuangan tidak mencalonkan Ganjar. Artinya, Jokowi bakal mendorong Ganjar ke KIB.

Setidaknya, dengan partai Beringin menjadi tempat berlabuhnya Ridwan Kamil, Jokowi mempunyai stok lebih banyak yang potensial untuk pilihan sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar. Bagi Golkar sendiri, mengutip pendapat pengamat politik Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Philips J. Vermonte pada Rabu (18/1/2023), Ridwan Kamil juga potensial sebagai vote getter pada Pemilu 2024.

Sebagai orang nomor satu di Jawa Barat, menurut Philips, Ridwan Kamil alias Emil dikenal sebagai sosok inovatif dan dekat dengan pemilih muda. Nilai plus ini bakal mewarnai Partai Golkar termasuk dalam proses politiknya di KIB. Tentunya Jokowi sebagai pemegang KIB begitu mencermati pilihan-pilihannya yang potensial untuk dijagokan duet dengan Ganjar.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mencermati Jokowi hingga sejauh ini masih mempersiapkan jago-jagonya. Hal itu pula yang membuat KIB hingga kini belum mendeklarasikan capres dan cawapresnya karena Jokowi belum memberi restu untuk dideklarasikan.

Kata Ujang Komarudin, KIB yang merupakan koalisi bentukan Jokowi memang masih menunggu arahan Jokowi. “Jokowi yang punya mau, Jokowi yang punya koalisi KIB itu, ya Jokowi lah penentunya siapa capres dan cawapres itu,” ucap Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menegaskan kepada Inilah.com di Jakarta, dikutip, Jumat (20/1/2023).

Ujang Komarudin yang meyakini dukungan Jokowi untuk capres hanya ditujukan kepada Ganjar, menekankan sebenarnya faktor Jokowi itu yang paling penting di KIB menyangkut soal siapa capres dan cawapresnya KIB.

Dengan begitu, artinya Jokowi menempatkan Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno di KIB untuk nantinya dijadikan Cawapresnya Ganjar meski saat ini belum ingin dideklarasikan. “Faktor Jokowi sebagai pemilik KIB yang belum ingin, katakanlah capres dan cawapresnya dideklarasikan.”

Ia mengamatinya seperti itu karena Jokowi mempunyai jagoannya sendiri untuk nanti dideklarasikan sebagai capres maupun cawapres. “Pak Jokowi itu punya pilihan sendiri, punya orang sendiri, dan itu akan melalui KIB,” tambahnya menekankan.

Bagi Ujang Komarudin, KIB tidak akan membantah atau menolak nama capres dan cawapres yang diusulkan oleh Jokowi. Menurut Ujang, semuanya akan patuh atau nurut kepada Jokowi terkait soal capres maupun cawapres. Karena itu, dia  mengaku tidak heran kalau soal capres dan cawapres saat ini belum diumumkan KIB karena kuncinya ada di Jokowi.

Namun, skenario juga disiapkan jika Ganjar bisa maju sebagai capres melalui PDIP, maka KIB akan gabung dengan menyodorkan tiga nama bakal cawapres tersebut. Jadi, siapapun pilihannya, tentunya Jokowi nantinya tetap mempunyai “kaki” karena jago-jagonya yang bakal diusung melalui KIB adalah bentukannya.

Adapun bila berkaca pada hasil sejumlah lembaga survei setahun belakangan ini, baik nama Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno, memang ketiganya memiliki elektabilitas yang tinggi dengan posisi sebagai cawapres.

Hasil survei terbaru versi survei Charta Politika pada akhir Desember 2022 lalu misalnya, menunjukkan Emil menjadi kandidat potensial sebagai cawapres pada Pilpres 2024. Elektabilitasnya mengalami penguatan sejak setahun terakhir. Pada Desember 2021 elektabilitas Emil 17,4 persen dan kini menjadi 21,4 persen. Sementara Sandiaga Uno meraih 17,6 persen disusul AHY (10,3 persen), Erick Thohir (8,4 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (6,1 persen). Sedangkan 13 nama lainnya hanya mendapat dukungan di bawah 5 persen.

Lantas bagaimana dengan posisi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang tak jadi maju Pilpres dari KIB —baik sebagai capres ataupun cawapres— bila nantinya KIB mengusung Ganjar sebagai capres dan salah satu dari ketiga nama di atas sebagai cawapres?

Selain karena faktor elektabilitas Airlangga yang sudah setahun terakhir ini belum juga terkerek masuk tiga besar capres unggulan, menurut informasi terbaru yang beredar Airlangga telah bersedia untuk realistis.

Dengan begitu, kini semua tinggal menanti sang ‘Satria Piningit’ pilihan Jokowi. Apakah Erick Thohir atau Ridwan Kamil atau bahkan Sandiaga yang bakal diusung Jokowi untuk mendampingi Ganjar bertarung di 2024?

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button