Ridwan Kamil Pamer Pernah Berkontribusi Pembangunan di Jakarta


Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil mengungkapkan telah membaktikan diri dan berkontribusi terhadap pembangunan di Jakarta sejak lama, di antaranya saat menjadi penasehat Gubernur Sutiyoso (Bang Yos) dan Fauzi Bowo (Foke).

Bahkan, Kang Emil, sapaan akrabnya, sudah berkiprah dalam penataan kota, seperti halnya project Rasuna Episentrum pada tahun 2006 silam. Pengalaman ini diakuinya menjadi pelajaran penting jika dipercaya warga Jakarta untuk memimpin Jakarta.

“Saya pernah jadi penasehat gubernur Jakarta, dua tahun saat pak Sutiyoso dan lima tahun (penasehat arsitektur kota) saat pak Fauzi Bowo. Tugas saya dulu setiap hari Kamis datang ke Jakarta untuk memeriksa semua bangunan yang mau dikasih IMB. Tugas saya membantu menyelamatkan kawasan Menteng dari desain-desain yang terlalu modern sehingga merusak karakter bersejarahnya Menteng,” ujar Ridwan Kamil, Rabu (18/9/2024).

Selain itu, Ridwan Kamil turut menghadirkan beberapa karya arsitektur di Jakarta, seperti Gate Kemayoran, Jakarta Pusat dengan tema mengangkasa. Ia juga yang menggawangi arsitektur Swiss Bellin-Kemayoran yang menjadi pusat deklarasi dukungan Jaringan Pelayanan Masyarakat (Jarnas Emas) untuk pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO).

“Ini (Swiss Bellin-Kemayoran) adalah hotel yang saya desain sendiri dulu waktu jadi arsitek, jadi hafal. Termasuk Gerbang Kemayoran kalau bapak datang dari tol, ada tiang yang melengkung-melengkung, itu juga jejak saya dulu sebelum menjadi pejabat publik,” kata dia.

Oleh karena itu, Kang Emil ingin memberikan karya terbaik lainnya untuk kemajuan bangsa, khususnya Jakarta sesuai dengan pengalaman dan ilmu yang dimilikinya.

“Saya dulu arsitek, Poinnya, sebaik-baiknya kita sebagai manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk masyarakat,” ucap dia.

Sementara itu, Juru Bicara Pasangan RIDO, Muhammad Kholid menambahkan, untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global dibutuhkan sosok yang telah diakui kompetensinya di tingkat global.

“Kita butuh sosok kandidat yang diakui oleh global untuk memimpin Jakarta,” kata dia.

Menurut Kholid, kompetensi Kang Emil sudah terbukti diakui oleh masyarakat global. Terbukti, pada tahun 2018, Kang Emil pernah menyabet gelar sebagai 50 pemimpin terbaik di dunia (World’s 50 Greatest Leaders) versi Majalah Fortune. 

Pada 10 September 2024 Kang Emil mendapatkan gelar Profesor Kehormatan dari L.N. Gumilyov Eurasian University Kazakhstan, salah satu universitas yang masuk dalam kategori 400 universitas terbaik di dunia.

“Ini bukan yang pertama kali, Ridwan Kamil juga sudah mendapatkan gelar kehormatan lain. Gelar ini diberikan karena ide dan gagasannya dalam membangun sebuah kota. Jadi menurut saya Jakarta butuh sosok Ridwan Kamil,” tutur dia.

Seperti diketahui, selain gelar Profesor Kehormatan, Kang Emil juga mendapat dua gelar Doktor Kehormatan. Pertama adalah Doktor Kehormatan Bidang Administrasi Publik dari Dong-A University, Korea Selatan. Sementara, yang kedua adalah Doktor Kehormatan Bidang Inovasi Pembangunan dan Kepemimpinan dari University of Glasgow.