Rifda Irfanaluthfi Buka Peluang Pensiun Usai Cedera Hambat Langkahnya di Olimpiade Paris


Pesenam Indonesia, Rifda Irfanatluthfi mempertimbangkan untuk pensiun, selepas mengalami cedera yang membuat langkahnya tidak berjalan mulus di Olimpiade 2024 Paris.

Rifda terpaksa harus mengakhiri pertualangannya di Olimpiade Paris 2024 lebih cepat, usai tersisih di babak kualifikasi individual putri.

Rifda yang tampil di nomor All Around hanya bisa memainkan palang bertingkat dari empat alat yang wajib dicobanya. Di satu alat yang ia mainkan, Rifda mencatatkan 9,166 poin.

Setelah pertandingan, Rifda mengaku masih belum bisa mengambil keputusan soal masa depannya. Termasuk kemungkinan untuk pensiun menjadi atlet senam akibat cedera yang dialaminya ini.

“Saya mau merasakan vibes Olimpiade dulu. Mungkin saya operasi, mungkin juga tidak. Apa saya mau pensiun atau mau lanjut jadi atlet,” ujar Rifda dalam keterangan resmi NOC Indonesia, Senin (29/7/2024).

Atlet berusia 24 tahun tampil sambil menahan rasa sakit akibat cedera di bagian meniskus dan ACL yang dialaminya. Bahkan, ia harus dibantu oleh pelatih, Eva Novalina saat posisi naik dan mendarat di palang bertingkat.

Meski perjuangan beratnya belum berbuah manis, atlet 24 tahun mengaku senang dan bangga bisa membawa nama Indonesia di panggung Olimpiade 2024.

“Sekarang rasanya lebih tenang, saya sudah bisa membuktikan bisa tampil di Olimpiade. Saya senang bisa menahan rasa sakit sampai kompetisi selesai,” tuturnya. 

Rifda memang belum pulih 100 persen pasca-diterpa cedera ACL. Hanya saja, persiapan untuk menatap Olimpiade 2024 terus dimaksimalkan, dan berjalan dengan baik.

Asal tahu saja, Rifda mengalami cedera ACL saat berlaga dalam Kejuaraan Senam Dunia di Antwerp, Belgia, pada akhir tahun lalu. Menariknya, Rifda juga berhasil mengamankan jatah tiket ke Paris lewat turnamen tersebut.

Setelah menjalani rehabilitasi, terapi, penguatan, latihan seperti biasa, bulan lalu, ia bisa memainkan semua gerakan di semua alat.

Tapi tiga minggu jelang keberangkatan ke Paris, Rifda kembali cedera. Lutut sang atlet membengkak, sampai-sampai membuatnya stress.

Tiga hari jelang keberangkatan, kondisinya sudah bagus, bahkan bisa main di empat alat sesuai rencana pelatih. Namun, sampai di Paris, tepatnya di sesi latihan kedua ia kembali mengalami cedera.