Ekonomi digital atau e-commerce terus bertumbuh dan diandalkan jutaan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia untuk berdagang dalam keseharian mereka.
Peneliti di Center of Digital Economy and SMEs INDEF, Izzudin Farras mengatakan, ekonomi digital terutama platform e-commerce, telah membuka ruang sebesar-besarnya bagi pelaku UMKM. Ada yang memulai menjadi wirausaha baru, bahkan ada yang mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi.
“Secara keseluruhan, pengaruh digitalisasi untuk pelaku UMKM yang beralih dari usaha online ke bisnis online (UMKM kategori Online-Online) memiliki pengaruh yang positif. Pengaruh positif ini ditandai oleh semakin bertambahnya jumlah tenaga kerja dan jumlah omzet rata-rata tahunan,” kata Izzudin, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Hasil riset INDEF, lanjut Izzudin, sebanyak 24,2 persen pelaku UMKM kategori mengalami penambahan jumlah tenaga kerja setelah berjalan dari offline ke online. Jika dikerucutkan lagi, dari 24 persen tersebut, sebesar 71,43 persen penjual mengaku menambah tenaga kerja sebanyak dua orang. “Ketika ditanyakan soal kenaikan omzet, sebanyak 88,37 persen responden atau pelaku UMKM mengaku adanya perubahan yang signifikan,” ungkapnya.
Tak heran, jika ada yang memproyeksi nilai ekonomi digital di Indonesia akan bertumbuh hingga mencapai US$109 miliar pada 2025, seperti dipublikasikan eConomy SEA 2023
“Sebanyak 66,28 persen diantaranya mengalami kenaikan omzet rata-rata tahunan hingga 50 persen, setelah menggunakan platfor online untuk usahanya,” sambung Izzudin yang merupakan penerima program beasiswa LPDP di University College London (UCL), Inggris, ini.
Selain itu, lanjut Izzudin, riset INDEF menemukan, sebanyak 50 persen dari total responden yang merupakan pelaku UMKM, memilih platform Shopee sebagai media utama untuk berjualan online dalam setahun terakhir. Di mana, Shopee adalah aplikasi digital yang paling banyak digunakan pelaku UMKM.
Keterampilan digital tak semata-mata menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintah saja. Pemain e-commerce pun turut terlibat aktif membantu pelaku UMKM mengoptimalkan penggunaan platform digital. Pemerintah pun dalam berbagai kesempatan menggandeng pemain e-commerce memberi pelatihan.
Ada sederet program pelatihan yang diinisiasi perusahaan e-commerce–salah satunya Shopee yang bertujuan mengasah kemahiran UMKM membangun bisnis secara digital.
Riset yang sama menunjukan, bahwa program pelatihan UMKM yang diadakan oleh Shopee menjadi program yang paling banyak diketahui oleh UMKM.
Efektivitas program pelatihan keterampilan dari perusahaan e-commerce diamini Pelaku UMKM, Ahmad Rifqi. Dia mengungkapkan pelatihan tersebut menjadi fondasi penting dalam keberhasilannya membangun toko online, bernama flower city.
Program Kampus UMKM Ekspor Shopee, menurut Ahmad, sangat membantu untuk pemula yang tertarik menjadi pebisnis online secara otodidak.
“Mulai dari cara buat nama produk yang menarik, foto produk sampai cara memanfaatkan promo-promo pas tanggal kembar dan flash sale. Itu semua diajarkan di Kampus UMKM Shopee dan saya terapkan,” tutur Ahmad.