Market

Riset: Industri Halal Berpotensi Dongkrak PDB US$5,1 Miliar per Tahun

Hasil riset Indonesia Halal Markets Report 2021 memperkirakan, industri halal berpotensi menambah produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 5,1 miliar dolar AS per tahun.

CEO and Managing Director of DinarStandard Rafi-uddin Shikoh mengatakan hal itu. “Tambahan ini bisa didapatkan melalui peningkatan ekspor, investasi asing langsung, dan peluang substitusi impor industri halal,” ungkap Shikoh dalam acara Business Forum Indonesia Halal Markets yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (14/3/2022).

Dari segi ekspor, ia menuturkan terdapat peluang tambahan ekspor produk halal tahunan senilai 3,6 miliar dolar AS yang hampir merata terbagi antara negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) dengan mayoritas penduduk Muslim sebesar 1,95 miliar dolar AS, serta peluang ekspor produk halal kepada negara non-OCI sebanyak 1,63 miliar dolar AS.

Sering kali, diasumsikan bahwa produk halal hanya masuk ke negara-negara mayoritas Muslim, padahal berbagai analisis telah mengidentifikasi negara-negara mayoritas non-Muslim juga merupakan area peluang utama untuk mengekspor produk halal.

Dengan pemikiran tersebut, Shikoh mengungkapkan ekspor produk halal Indonesia saat ini masih minim, atau baru sebesar tiga persen dari total ekspor produk halal global.

“Jadi ini adalah tantangan tetapi juga peluang, artinya masih banyak lagi yang bisa dilakukan,” ucap dia.

Ia menuturkan terdapat beberapa sektor industri ekonomi halal prioritas yang bisa ditingkatkan, yakni makanan yang berpotensi menyumbang 310 juta dolar AS kepada peningkatan ekspor produk halal, fesyen sebesar 440 juta dolar AS, farmasi 80 juta dolar AS, dan kosmetik 20 juta dolar AS.

Sementara dari segi peluang substitusi impor, terdapat peluang tambahan sebesar 1 miliar dolar AS, serta terdapat pula peluang tambahan sebanyak 500 juta dolar AS dari investasi asing langsung untuk industri halal di Tanah Air.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button