Rizal Ramli Wafat Karena Kanker Pankreas, Apa Penyebab dan Gejala Penyakit ini?

Ekonom senior dan Mantan Menko Maritim Rizal Ramli meninggal dunia Selasa (2/1/2023) setelah menjalani perawatan selama hampir 2 bulan karena mengidap kanker pankreas stadium 4. Apa sebenarnya penyebab dan gejala penyakit mematikan ini? 

Kanker pankreas merupakan jenis kanker yang berasal dari sel-sel pankreas, organ yang terletak di bagian atas perut dan memiliki dua fungsi utama, yaitu pencernaan dan pengaturan gula darah. Penyakit ini dapat berkembang pada dua bagian utama pankreas, yaitu pankreas eksokrin dan pankreas endokrin, tetapi kanker pankreas eksokrin jauh lebih umum.

Menurut World Cancer Research Fund International (WCRFI), kanker pankreas adalah kanker paling umum ke-12 di dunia pada pria dan kanker paling umum ke-11 pada wanita di 2020. American Cancer Society memperkirakan terdapat sekitar 57.600 kasus baru kanker pankreas dan 47.050 kematian karena kanker pankreas pada tahun 2020. Lebih dari 64.000 orang Amerika Serikat diperkirakan akan didiagnosis menderita kanker pankreas pada 2023. Artinya, ada 175 orang yang didiagnosis setiap hari.

Berdasarkan data Global Burden of Cancer Study (Globocan), pada tahun 2020, diperkirakan jumlah kasus baru karsinoma pankreas di Indonesia mencapai 5.781 kasus, dengan mortalitas 5.690 pasien. Kanker pankreas termasuk kanker yang sulit untuk didiagnosis karena belum terdapat pemeriksaan skrining yang spesifik dan tervalidasi untuk menemukan kanker ini pada stadium awal pada seseorang tanpa gejala.

Apa Itu Kanker Pankreas?

Mengutip Pancreatic Cancer Action Network, pankreas merupakan kelenjar yang terletak jauh di dalam perut, antara perut dan tulang belakang. Tugasnya membuat enzim yang membantu pencernaan dan hormon untuk mengontrol kadar gula darah. Organ, seperti pankreas, terdiri dari sel. Biasanya, sel membelah untuk membentuk sel baru sesuai kebutuhan tubuh. Ketika sel-sel menjadi tua, mereka mati, dan sel-sel baru menggantikannya.

Terkadang proses ini terhenti. Sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak membutuhkannya, atau sel-sel lama tidak mati. Sel tambahan tersebut dapat membentuk massa jaringan yang disebut tumor. Beberapa tumor bersifat jinak. Ini berarti mereka tidak normal tetapi tidak dapat menyerang bagian tubuh lainnya.

Sementara tumor ganas disebut kanker. Sel-sel tumbuh di luar kendali dan dapat menyebar ke jaringan dan organ lain. Bahkan ketika menyebar ke area lain di tubuh, kanker ini tetap disebut kanker pankreas sesuai keberadaan awalnya. Kanker pankreas sering menyebar ke hati, dinding perut, paru-paru, tulang dan/atau kelenjar getah bening.

Tumor pankreas terdiri dari tumor eksokrin atau neuroendokrin (endokrin). Hal ini didasarkan pada jenis sel tempat tumor tersebut berasal. Mengetahui jenis tumor itu penting karena setiap jenis tumor memiliki tindakan yang berbeda dan memberikan respons terhadap pengobatan yang berbeda. Lebih dari 90% kanker pankreas adalah tumor eksokrin. 

Jenis kanker pankreas yang paling umum adalah adenokarsinoma. Kurang dari 10% tumor pankreas adalah tumor neuroendokrin (NET pankreas atau PNET), juga disebut tumor sel pulau. Tumor ini seringkali tumbuh lebih lambat dibandingkan tumor eksokrin.

Apa Penyebab Kanker Pankreas?

Penyebab pasti kanker pankreas belum dipahami dengan baik. Sekitar 10% kanker pankreas dianggap bersifat familial atau keturunan. Jika Anda adalah kerabat tingkat pertama dari seseorang yang didiagnosis menderita kanker pankreas, mungkin memiliki peningkatan risiko terkena penyakit ini. Anggota keluarga yang menderita kanker pankreas sangat disarankan untuk menjalani tes genetik untuk mengetahui mutasi bawaan.

Jika hasilnya positif, tidak diketahui, atau jika Anda memiliki beberapa anggota keluarga dekat yang mengidap kanker, sebaiknya berkonsultasi dengan konselor genetik untuk menentukan apakah harus menjalani tes genetik untuk mengetahui risiko kanker bawaan dan apakah Anda harus mendiskusikan pilihan untuk pemantauan.

Ada beberapa penyebab lainnya dari penyakit ini selain faktor keturunan seperti gaya hidup dan pola makan tidak sehat yang bisa mengakibatkan obesitas, sedangkan berat badan ideal dan asupan gizi yang tepat dapat menjaga pertumbuhan sel tetap normal. Faktor lainnya adalah usia lanjut, mengingat kanker pankreas banyak terjadi pada orang berumur di atas 50 tahun.

Pemicu lain penyakit ini adalah para penderita diabetes, yang dapat meningkatkan risiko kanker pankreas dan juga sebaliknya yakni kanker pankreas meningkatkan risiko diabetes. Kebiasaan merokok, juga bisa menjadi penyebab mengingat rokok memiliki banyak zat oksidan yang menyebabkan jaringan dan organ dalam tubuh mengalami iritasi dan peradangan.

Namun beberapa penyebab ini bukan berarti bahwa setiap orang yang memiliki faktor risiko tersebut akan terkena kanker pankreas atau setiap orang yang terkena kanker pankreas mempunyai satu atau lebih faktor risiko tersebut.

Tanda dan Gejala Kanker Pankreas

Kanker pankreas mungkin hanya menimbulkan gejala yang samar-samar dan tidak dapat dijelaskan, seperti nyeri, biasanya di perut atau punggung. Juga terjadi penurunan berat badan, mengalami penyakit kuning (kulit, mata, atau keduanya menguning) dengan atau tanpa rasa gatal. 

Tanda lainnya bisa berupa kehilangan selera makan, mual, perubahan tinja, pankreatitis (pembengkakan pankreas) atau diabetes yang baru muncul. Kelelahan, kelemahan dan depresi juga merupakan gejalanya. Seseorang dengan kanker pankreas stadium lanjut mungkin juga memiliki cairan di perut dan pembekuan darah.

Bagaimana Kanker Pankreas Didiagnosis?

Tumor pankreas hanya dapat dilihat melalui pemeriksaan pencitraan seperti pemindaian tomografi komputer (CT), pencitraan resonansi magnetik (MRI), atau ultrasonografi endoskopi (EUS). Kemudian, dokter mengambil sampel jaringan tumor untuk mengetahui diagnosis pastinya.

Pankreas terletak jauh di dalam perut, sehingga dokter biasanya tidak dapat melihat atau merasakan tumor selama pemeriksaan fisik. Selain itu, gejala kanker pankreas tidak selalu terlihat jelas dan biasanya berkembang seiring berjalannya waktu. Dokter mungkin menggunakan beberapa tes untuk membuat diagnosis. Namun, belum ada tes standar untuk mendiagnosis kanker pankreas. Hal ini membuat diagnosis menjadi lebih rumit.

Perawatan Apa yang Ada untuk Kanker Pankreas?

Pengobatan kanker pankreas bergantung pada stadium penyakit dan kesehatan pasien secara umum. Pasien mungkin mendapatkan perawatan standar (yang disetujui) atau mengambil bagian dalam uji klinis. Perawatan standar adalah pembedahan, kemoterapi dan radiasi. 

Pembedahan menawarkan peluang terbaik untuk mengendalikan kanker pankreas dalam jangka panjang. Namun, sebagian besar pasien yang didiagnosis pada stadium lanjut tidak memenuhi syarat untuk menjalani operasi. Tes untuk menemukan kanker pankreas pada tahap awal sangat diperlukan. Seiring dengan berlanjutnya studi deteksi dini dan kemajuan teknologi, para peneliti memperkirakan bahwa kita akan mencapai kemajuan dalam menemukan penyakit ini lebih awal.

Tantangan lainnya adalah tumor pankreas dikelilingi oleh lapisan jaringan padat yang disebut stroma. Hal ini mempersulit pengobatan untuk mencapai tumor. Para peneliti sedang mempelajari cara mendapatkan pengobatan melalui stroma agar lebih efektif. Selain itu, beberapa jenis kanker telah berhasil diobati dengan terapi bertarget yang menghambat mutasi tertentu. Namun obat tersebut belum dikembangkan secara khusus untuk kanker pankreas.

Bagaimana menurunkan risiko bagi penderita kanker pankreas? Pasien yang mengidap kanker pankreas sangat disarankan untuk mengadopsi gaya hidup sehat demi menurunkan risiko. Ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat dan antioksidan untuk melawan kanker (seperti buah dan sayuran), menghindari makanan berkolesterol tinggi, mengurangi atau berhenti mengonsumsi minuman beralkohol dan kebiasaan merokok, serta berolahraga untuk menjaga berat badan ideal.

 

Sumber: Inilah.com