Bek Lazio Alessio Romagnoli mengungkapkan betapa emosionalnya momen mencetak gol ke gawang AS Roma dalam Derby della Capitale. Pemain yang dikenal sebagai tifosi garis keras Biancocelesti itu mencetak gol pembuka dalam laga imbang 1-1 di Stadio Olimpico, Senin (14/4/2025) dini hari WIB, dan merayakannya dengan penuh kebanggaan di depan Curva Nord.
“Gol ini sangat berarti bagi saya. Ini seperti benar-benar pulang ke rumah,” ujar Romagnoli kepada DAZN usai pertandingan.
Gol tersebut lahir dari skema bola mati. Tendangan bebas yang dieksekusi Luca Pellegrini berhasil disundul Romagnoli ke pojok gawang Roma, membuat kiper Mile Svilar tak berdaya. Romagnoli langsung berlari ke arah tribun ultras Lazio, mengepalkan tangan dan mencium lambang klub di jerseynya—tindakan yang menggambarkan betapa besar cintanya pada klub ibu kota itu.
Namun sebelumnya, ia sempat nyaris mencetak gol lebih awal di menit-menit pertama laga. “Saya tidak mengenai bola dengan baik di peluang pertama itu. Setelah melihat tayang ulang, saya rasa bisa melakukan lebih baik,” akunya.
Romagnoli menilai Lazio tampil apik di babak pertama dan layak menang.
“Kami sempat terlalu dalam bertahan setelah unggul dan kehilangan bentuk permainan,” jelasnya. “Setelah kebobolan, kami bangkit lagi dan menciptakan beberapa peluang besar. Tapi derby selalu ditentukan oleh detail kecil. Kalau tidak bisa memanfaatkannya, maka kamu tak akan menang.”
Romagnoli, yang dibesarkan di akademi Roma sebelum pindah dan berkembang di AC Milan lalu pulang ke Lazio, kini menjadi simbol dedikasi dan kebanggaan bagi fans Biancocelesti.
Baroni Kecewa Lazio Gagal Menang Derby
Di sisi lain Pelatih Lazio Marco Baroni menyayangkan hasil imbang 1-1 yang didapat timnya dalam Derby della Capitale melawan AS Roma. Menurut Baroni, Lazio tampil dominan dan menciptakan lebih banyak peluang, namun gagal meraih kemenangan karena kurangnya keberuntungan.
“Roma memang memberi tekanan, tapi sebenarnya mereka tidak menciptakan banyak peluang,” kata Baroni kepada DAZN usai laga di Stadion Olimpico.
Lazio unggul lebih dulu lewat sundulan Alessio Romagnoli pada menit ke-22, memaksimalkan umpan tendangan bebas dari Luca Pellegrini—dua pemain yang dikenal sebagai penggemar Lazio sejak kecil. Namun keunggulan itu buyar setelah Matias Soulé mencetak gol spektakuler lewat tembakan kaki kiri yang menghantam mistar dan memantul ke dalam, divalidasi oleh teknologi garis gawang.
“Sayang sekali. Tim saya sudah memberikan segalanya dan menciptakan banyak peluang mencetak gol,” ujar Baroni. “Tapi mungkin kami kurang sedikit keberuntungan untuk mendapatkan kemenangan yang layak. Kami tetap bersyukur atas satu poin ini, dengan keyakinan bahwa para pemain sudah mencoba segalanya.”
Dalam pertandingan ini, Lazio mencatat sejumlah peluang berbahaya melalui Gustav Isaksen dan Felipe Anderson, namun penyelesaian akhir dan solidnya pertahanan Roma membuat mereka gagal mencetak gol kedua.
Hasil ini membuat Lazio tetap berada di papan tengah klasemen Serie A dan harus berbagi angka dengan rival sekota mereka. Tekanan tambahan juga hadir karena Lazio masih harus melakoni laga berat di perempat final Liga Europa kontra Bodo/Glimt dalam jadwal padat pekan depan.
“Kami harus tetap fokus. Ini adalah periode penting, dan saya yakin dengan kekompakan tim kami bisa melewatinya,” tegas Baroni.