Hangout

RSUD Mataram Lakukan Operasi Bedah Jantung Terbuka Perdana

Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) , RSUD Mataram melakukan operasi bedah jantung terbuka perdananya pada Jumat (16/12/2022). NTB menjadi provinsi ke 19 yang berhasil melakukan operasi bedah jantung terbuka.

Direktur Utama RS Jantung Harapan Kita, dr. Iwan Dakota menyampaikan pada tahun ini pihaknya sudah melakukan empat tindakan operasi bedah jantung terbuka dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.

”Hari ini hari bersejarah bagi RSUD Mataram, kami sudah melakukan empat tindakan operasi bedah jantung. Mulai Lampung, Kalimantan Barat dan baru diikuti Nusa Tenggara Barat ini,” ungkap Iwan saat temu media virtual, Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Lebih lanjut, Provinsi NTB ini sudah menjadi target dari program Kemenkes dalam pemerataan bahwa seluruh provinsi Indonesia harus bisa melakukan operasi bedah jantung terbuka.

Sementara itu, provinsi NTB terdiri dari 8 kabupaten dan 2 kota madya dengan penduduk 5,2 juta. Menurut data riskesdas, terdapat 1,5 persen dari 5,2 juta warga NTB menderita penyakit jantung koroner.

”Legasi dari Kemenkes yang harus kami siapkan, agar seluruh provinsi di Indonesia segera bisa melakukan operasi bedah jantung terbuka,” katanya.

Sebagai tim pengampu pusat dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Iwan optimis sepanjang dalam program pemerataan ini terdapat dukungan dari pemerintah. Tidak hanya Kemenkes saja.

Kami masih tetap optimis sepanjang ini di dukung Kemenkes, Kemendagri, Kemenkeu dan Pemda setempat. Kami selalu meminta surat dukungan ke pemda maupun pemprov untuk masalah pengampuan jejaring kardiovaskular,” papar Iwan.

Sebagai informasi, penyebab utama penyakit jantung koroner ini adalah karena gaya hidup, merokok dan pola makan. Sebanyak 50 persen penyakit ini berpotensi mengalami henti jantung mendadak.

Angka kematian mencapai 17,7 juta dari 39,5 juta angka kematian per tahun. Selain itu, pasien penyakit jantung di Nusa Tenggara Barat paling banyak diidap laki-laki rentang usia 55-65 tahun. Faktor risiko terbanyaknya yaitu karena hipertensi dan merokok.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button