Rudal Israel Kembali Hantam Rumah Sakit di Gaza, Pasien Terpaksa Dievakuasi


Dua rudal Israel menghantam sebuah bangunan di dalam rumah sakit utama Gaza pada Minggu (13/4/2025), menghancurkan bagian gawat darurat dan penerimaan tamu serta merusak bangunan lainnya.

Petugas kesehatan di Rumah Sakit Baptis Arab Al-Ahli mengevakuasi pasien dari gedung tersebut setelah menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas keamanan Israel sesaat sebelum serangan terjadi. Menurut dinas darurat sipil, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Israel tidak mengomentari serangan itu. Mengutip Reuter, dari gambar di media sosial, yang tidak dapat segera dikonfirmasi, menunjukkan puluhan keluarga mengungsi meninggalkan tempat itu. Beberapa dari mereka menyeret kerabat yang sakit di ranjang rumah sakit.

Dalam pernyataannya, kantor media pemerintah yang dikelola Hamas mengutuk serangan tersebut sebagai kejahatan keji dan kotor. Israel dinilai sengaja menghancurkan dan melumpuhkan 34 rumah sakit sebagai bagian dari rencana sistematis untuk membubarkan sektor perawatan kesehatan yang tersisa di Jalur Gaza.

Rumah sakit, yang dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional, telah berulang kali menjadi sasaran serangan Israel di Jalur Gaza sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Pada Oktober 2023, sebuah serangan terhadap Rumah Sakit Baptis Arab Al-Ahli menewaskan ratusan orang. Para pejabat Palestina menyalahkan serangan udara Israel atas ledakan tersebut. Sementara Israel mengatakan ledakan itu disebabkan peluncuran roket yang gagal kemudian langsung dibantah kelompok militan Jihad Islam Palestina.

Militer Israel menuduh Hamas memiliki terowongan di bawah rumah sakit dan menggunakan fasilitas medis sebagai pusat komando untuk merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap tentara Israel. Tuduhan ini telah dibantah kelompok militan Palestina tersebut.

Pada 28 Maret, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan 22 dari 36 rumah sakit di Gaza berfungsi sebagian. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan kemarin, sedikitnya 1.563 warga Palestina telah tewas sejak 18 Maret ketika gencatan senjata runtuh, menjadikan jumlah korban tewas keseluruhan sejak perang dimulai menjadi 50.933.

Israel Perluas Ofensif di Gaza

Israel kemarin mengatakan berencana memperluas serangan militernya di Gaza setelah merebut koridor baru sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk mengambil sebagian besar wilayah Palestina yang dilanda perang.

Israel juga memerintahkan puluhan ribu penduduk Khan Yunis dan daerah sekitarnya di Gaza selatan untuk mengungsi. “Segera, operasi IDF (Pasukan Pertahanan Israel) akan meningkat dan meluas ke wilayah lain di sebagian besar wilayah Gaza, dan Anda perlu mengevakuasi zona pertempuran,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada warga Gaza.

“IDF kini telah menyelesaikan pengambilalihan poros Morag, yang melintasi Gaza antara Rafah dan Khan Yunis, mengubah seluruh wilayah antara Rute Philadelphi (sepanjang perbatasan dengan Mesir) dan Morag menjadi bagian dari zona keamanan Israel,” kata Katz. Militer juga mengambil alih beberapa wilayah di Gaza utara dan zona keamanan sedang diperluas, termasuk di Koridor Netzarim.