Market

Rupiah Keok ke Rp14.213 Akibat Dihantui Omicron

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah, seiring minimnya sentimen jelang libur akhir tahun.

Rupiah pagi ini bergerak melemah 16 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.213 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.197 per dolar AS.

“Minggu ini relatif sepi dengan isu karena sudah mendekat dengan libur Tahun Baru dan setelah libur Natal kemarin. Pasar terlihat terus berada dalam kondisi liburan,” kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Untuk sepekan ke depan, lanjut Nikolas, yang perlu diwaspadai adalah penyebaran varian Omicron di Indonesia.

Pada Minggu (26/12) kemarin, terdapat tambahan kasus terkonfirmasi Omicron sebanyak 27 kasus di mana 27 kasus impor dan satu tenaga kesehatan.

“Sementara dolar AS tidak banyak isu. Untuk dolar-rupiah pekan ini, bisa saja lebih terpengaruh oleh faktor teknikal,” ujar Nikolas.

Jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (26/12) kemarin mencapai 4,26 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 6 kasus sehingga totalnya mencapai 144.053 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 195 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 4.713 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 156,18 juta orang dan vaksin dosis kedua 110,41 juta.

Nikolas mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.170 per dolar AS hingga Rp14.340 per dolar AS.

Pada Jumat (24/12) lalu, rupiah ditutup menguat 36 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp14.197 per dolar AS.

Dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.233 per dolar AS.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button