Rupiah Tembus Rp17 Ribu, Analis: Bisa Jebol Lagi jika Pertahanan BI Melemah


Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) atau US$ masih berpotensi melemah dalam waktu dekat.

Ia menilai jika pertahanan Bank Indonesia (BI) dan pemerintah tidak cukup kuat, maka Rupiah bisa kembali jebol ke atas level Rp17 ribu/US$. 

Menurutnya, pelemahan Rupiah ke Rp17.000/US$ masih dalam batas wajar. Ketakutannya justru terjadi selama libur panjang, saat rupiah berpeluang menembus level tersebut.

“Oh enggak akan sampai Rp20 ribu/US$. Kurs Rp17.000 itu wajar menurut saya. Ketakutan saya itu, justru di masa libur panjang, bisa menembus ke Rp17.000/US$. Tapi setelah di angka Rp17.000/US$, nanti akan kembali lagi di bawah Rp17.000 dan terus turun,” kata Ibrahim saat dihubungi Inilah.com, Senin (7/4/2025).

“Tapi ada kemungkinan besar, kalau nantinya pertahanan Bank Indonesia maupun pemerintah tidak kuat, bisa jebol lagi di atas Rp17.000,” ujar dia menambahkan.

Terlepas dari itu, Ibrahim menegaskan melemah atau menguatnya rupiah juga akan sangat bergantung pada perkembangan situasi dan kondisi global ke depan.

“Tapi ini tergantung, kita lihat nanti situasi dan kondisi. Saya tidak mau menakut-nakuti pemerintah dan Bank Indonesia. Ya, mungkin saya salah satu pengamat yang paling kritis. Tapi tujuan saya itu agar pemerintah dan Bank Indonesia lebih waspada lagi. Bukan saya menakut-nakuti,” terangnya.

Sebelumnya, kurs Rupiah di penutupan perdagangan Senin (7/4/2025), melemah 169 poin atau 1,01 persen menjadi Rp16.822/US$. Sehari sebelumnya, Rupiahditutup Rp16.653/US$.

Memburuknya kurs Garuda ini, diantaranya dipicu keputusan Presiden AS Donald Trump mengerek tarif bea masuk produk impor dari sejumlah negara, termasuk Indonesia. Anjloknya Rupiah adalah yang terdalam di antara mata uang negara ASEAN lainnya. Rupiah bahkan sempat melemah ke level Rp17.006/US$.