Market

Rupiah Tergerus Data Ekonomi AS dan Memburuknya Ketegangan Rusia-Ukraina

Seiring pesimisnya pelaku pasar terhadap prospek data ekonomi Amerika Serikat, transaksi nilai tukar (kurs) rupiah antarbank di Jakarta Kamis (3/2/2022) melemah. Begitu juga dengan sentimen dari memburuknya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina.

Rupiah bergerak melemah 11 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.368 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.357 per dolar AS.

“Dolar AS outlooknya melemah pasca rilis data ekonomi AS yang pesimis serta memburuknya ketegangan geopolitik di Ukraina,” kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (3/2/2022).

Dolar AS berpeluang bergerak turun seiring data menunjukkan penurunan jumlah tenaga kerja di sektor swasta pada periode Januari. ADP melaporkan jumlah tenaga kerja di sektor swasta AS turun menjadi 301.000 pekerjaan pada bulan lalu.

Sementara itu revisi data untuk periode Desember juga turun menjadi 776.000 pekerjaan setelah laporan sebelumnya menunjukkan sebesar 807.000 pekerjaan.

Meskipun data tersebut kemungkinan tidak akan mencegah bank sentral AS The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan 15-16 Maret 2022, namun laporan tersebut menurunkan ekspektasi untuk adanya kenaikan suku bunga besar sebesar 0,5 persen.

Selain itu, pelaku pasar terhadap ketegangan geopolitik di Ukraina yang belum mereda. Dalam laporan terbaru menunjukkan tensi semakin memanas setelah Pentagon mengatakan akan memindahkan beberapa pasukannya yang berbasis di Eropa menuju ke arah timur dan mengerahkan pasukan tambahan yang berbasis di AS ke Eropa.

Pengerahan itu terjadi saat sekitar 100.000 tentara Rusia dengan persenjataan canggih di perbatasan timur Ukraina dengan Rusia dan perbatasan utara dengan Belarusia, yang merupakan sekutu Moskow.

Pada Rabu (2/2) lalu, rupiah tutup menguat 22 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.358 per dolar AS dari posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.380 per dolar AS.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button