Swiatek dan Sabalenka akan bersaing di WTA Finals Riyadh (Foto:X/@wimbledon)
Aryna Sabalenka belum tenang meski sudah mengkudeta predikat petenis No.1 dunia dari Iga Swiatek minggu lalu.
Swiatek yang memilih absen sejak terhenti di perempat final US Open 2024, harus merelakan tahtanya di tempat teratas WTA direbut Sabalenka yang sukses mengangkat trofi Grand Slam US Open, ditambah WTA1000 Wuhan Open terakhir membuatnya menyalip perolehan angka Swiatek di tangga WTA rank.
Sabalenka akan datang ke Riyadh dengan keunggulan 1.046 poin atas Swiatek, yang berarti petenis Polandia itu harus mempertahankan gelarnya di WTA Finals agar berkesempatan menduduki posisi teratas akhir tahun.
Meski begitu, Swiatek sudah siap turun lagi di WTA Finals Riyadh setelah memilih pelatih baru.
Dengan kondisi yang prima dan waktu istirahat yang sangat panjang, Swiatek siap merebut kembali predikat petenis No.1 Dunia dari Sabelenka.
Tahun 2023, Sabalenka unggul 630 poin atas Swiatek menjelang Cancun dan bisa saja mengamankan posisi petenis nomor 1 akhir tahun dengan mencapai final dengan dua kemenangan di babak penyisihan grup. Namun, Swiatek mengalahkannya di posisi tersebut, memenangkan gelar WTA Finals pertamanya dengan rekor tak terkalahkan 5-0, termasuk kemenangan semifinal melawan Sabalenka.
Sabalenka tentu tak mau kenangan pahit tahun lalu terulang. Meski kalah head to head 4-8 atas Swiatek, Sabalenka terus menunjukkan kematangan pertandingan saat bertanding dengan tekanan besar.
Sabalenka dapat mengamankan posisi No.1 akhir tahun sedini babak penyisihan grup turnamen. Rekor tak terkalahkan 3-0 dalam sistem kompetisi round robin akan memastikannya. Bahkan jika Sabalenka hanya memenangkan satu atau dua pertandingan sistem kompetisi round robin, ia akan tetap dijamin menjadi No.1 akhir tahun jika ia kemudian mencapai final.
Namun, jika Swiatek gagal di babak penyisihan grup, Sabalenka mungkin tidak perlu mencapai semifinal. Jika Swiatek kalah dalam satu pertandingan sistem gugur, Sabalenka perlu menang dua kali untuk mengakhiri tahun 2024 sebagai No.1. Jika Swiatek kalah dalam dua pertandingan sistem gugur, Sabalenka dapat memastikan kemenangannya dengan satu pertandingan.