Aryna Sabalenka tak sanggup menahan laju Iga Swiatek saat keduanya bertemu di final Roma Master 2024, Minggu (19/5/2024) dini hari WIB.
Petenis nomor dua dunia itu kalah 6-2, 6-3 dari Swiatek yang berada di kursi paling atas petenis wanita dunia, nomor 1 WTA.
Sabalenka tampak kesulitan dan kehilangan akal untuk mencuri poin dari Swiatek yang sudah beberapa kali bertemu di final.
Kini, Sabalenka tak sabar untuk membalaskan dendamnya pada Swiatek di panggung Grand Slam, Frenc Open Roland Garros.
“Saya berharap kami bisa mencapai final Roland Garros dan saya akan mengantarkan Anda ke sana,” ujar Sabalenka dikutip dari WTA kepada Swiatek.
Dua pemain terbaik dunia tersebut bersiap untuk beristirahat dan bersiap menghadapi Grand Slam kedua musim ini.
Dalam pertemuan ke-11 dalam kariernya, Sabalenka tidak mampu menampilkan level terbaiknya melawan Swiatek, head to head 8-3 dan 4-1 di final turnamen.
“Meskipun saya kalah di dua final ini, saya tidak pernah fokus pada masa lalu. Tidak peduli berapa kali saya kalah dari pemain tersebut, saya tetap tahu apakah saya akan berada di sana, jika saya akan bertarung, saya akan fokus pada diri sendiri, saya tahu bahwa saya bisa mendapatkan kemenangan itu.”
“Saya pergi ke sana dengan keyakinan bahwa saya bisa melakukannya dengan baik di sana,” ujar petenis berusia 25 tahun itu.
Tahun lalu, Sabalenka sempat mendapatkan match point atas Karolina Muchova di semifinal French Open. Tahun ini, dia bersaing ketat dengan Swiatek untuk gelar tersebut.
“Saya jelas bukan favorit di sana. Namun pada saat yang sama, saya merasa bahwa saya benar-benar bisa memperjuangkannya. Skornya 50-50. Namun saya lebih memilih untuk menjadi underdog.”
“Saya sangat berharap bisa lolos ke final dan saya sangat berharap bisa meraih kemenangan itu, entah itu Iga atau bukan. Ini turnamen yang luar biasa. Ini Grand Slam. Saya berangkat saja ke sana, dan berjuang untuk setiap poin dan lihat apa yang terjadi setelah turnamen,” ujar juara dua Australian Open terakhir itu.