Market

Saham Meta Anjlok, Mark Zuckerberg Kehilangan Cuan Rp416 Triliun

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg kehilangan kekayaan sebesar 29 miliar dolar AS atau Rp416 triliun (kurs Rp14.357) karena saham Meta Platforms Inc anjlok. Tepatnya kekayaan Zuckerberg hilang sebesar Rp416.367.500.000.

Saham Meta terjun 26 persen. Menghapus lebih dari 200 miliar dolar AS dalam penghapusan nilai pasar satu hari terbesar yang pernah ada untuk sebuah perusahaan AS. Hal itu menurunkan kekayaan bersih pendiri dan Chief Executive Officer Zuckerberg menjadi 85 miliar dolar AS, menurut Forbes.

Penurunan kekayaan Mark dalam satu hari adalah salah satu yang terbesar yang pernah terjadi. Sebelumnya hal serupa terjadi pada bos Tesla Inc senilai 35 miliar dolar AS pada November. Musk, orang terkaya di dunia, kemudian mensurvei pengguna Twitter apakah dia harus menjual 10 persen sahamnya di pembuat mobil listrik. Saham Tesla belum pulih dari aksi jual yang diakibatkannya.

Setidaknya 21 broker memangkas target harga di Meta setelah perusahaan memposting proyeksi yang lebih lemah dari perkiraan pada Rabu (2/2/2022).

Meta justru menyalahkan kebijakan privasi Apple Inc. Meta juga menyalahkan meningkatnya pengguna TikTok dan YouTube selaku kompetitor.

Setelah kehilangan kekayaan 29 miliar dolar AS, Zuckerberg berada di tempat kedua belas dalam daftar miliarder real-time Forbes. Posisi Mark berada di bawah mogul bisnis India Mukesh Ambani dan Gautam Adani.

Yang pasti, perdagangan saham teknologi tetap bergejolak karena investor berjuang untuk memperhitungkan dampak inflasi yang tinggi dan perkiraan kenaikan suku bunga. Saham Meta bisa pulih lebih cepat, dengan pukulan terhadap kekayaan Zuckerberg tetap di atas kertas.

Zuckerberg menjual saham Meta senilai 4,47 miliar dolar AS tahun lalu, sebelum kekalahan teknologi 2021. Penjualan saham dilakukan sebagai bagian dari rencana perdagangan 10b5-1 yang telah ditentukan sebelumnya, yang digunakan para eksekutif untuk menghilangkan kekhawatiran tentang perdagangan orang dalam (insider trading).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button