News

Salim Segaf Ajak Tokoh se-Lampung Kolaborasi Wujudkan Cita-cita Bangsa

Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri mengajak tokoh se-Lampung yang terdiri tokoh adat dan budaya, tokoh lintas agama, akademisi, lintas profesi, lintas parpol dan ormas menjaga Indonesia.

Hal itu disampaikan dalam orasi politik “Kolaborasi Melayani Indonesia” di Lampung.”Indonesia ini negara besar. 17.508 pulau. Ratusan suku bangsa, adat, dan bahasa. Banyak agama dan keyakinan. Untuk menyatukan perlu kebersamaan, persatuan dan kesatuan,” kata Salim ditemani Wakil Gubernur Provinsi Lampung Chusnunia Chalim, Kamis (16/6/2022).

Belajar dari para pendiri bangsa di masa-masa perjuangan, mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda, beda agama, beda suku, beda budaya tetapi mereka bisa bersatu mewujudkan Indonesia merdeka.”Hanya saja sampai dengan hari ini kita belum bisa mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang dicanangkan oleh para pendiri bangsa. Apa masalahnya? Jawabnya, kurangnya kolaborasi dan kebersamaan diantara kita,” ungkapnya.

PKS terus menggalang semangat kolaborasi melayani Indonesia dengan seluruh elemen bangsa apapun latar belakang suku, agama, profesi, dan golongannya. “Kami ingin menjadikan PKS ini milik bangsa. Silakan para tokoh apapun latarnya gunakan PKS untuk berjuang mewujudkan cita-cita nasional. PKS sangat terbuka. Yang mau aktif di PKS silakan, yang mau jadi caleg PKS silakan,” lanjut Menteri Sosial 2009-2014 ini.

Duta Besar RI Untuk Arab Saudi dan Kerajaan Oman 2005-2009 ini menegaskan kebersamaan adalah kunci keberhasilan kita untuk mewujudkan cita-cita bangsa. “Saya pernah jadi dubes 4 tahun prihatin negara kita imagenya mengirim pembantu rumah tangga ke luar negeri. Padahal kita punya sumber daya manusia yang melimpah dan berkualitas,” ungkapnya.

“Amerika, Rusia, Cina mereka pasti punya masalah sendiri di negaranya, tapi mereka bisa tampil mempengaruhi dunia,” sambungnya.

Oleh karena itu, Salim mengajak seluruh elemen bangsa untuk membangun kebersamaan dalam mewujudkan kemajuan dan kejayaan Indonesia. Beda partai, beda ormas, beda latar belakang bukan alasan untuk terus mencari titik temu. “Mari kita bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi. Baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button