News

Sambil Menangis, PM Finlandia Klarifikasi Foto Telanjang di Apartemennya

Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin menangis saat mengklarifikasi berbagai skandal yang menimpanya, termasuk foto dua perempuan bertelanjang dada di apartemennya.

“Saya juga manusia. Di masa-masa kelam, saya juga kadang-kadang rindu dengan kesenangan, kenyamanan, dan keceriaan” kata Marin.

Dalam video yang dirilis oleh The Independent, Marin terlihat menahan air mata dan berbicara dengan suara gemetar.

“Itu semua mungkin melibatkan foto-foto dan video yang tak ingin saya lihat, dan saya tahu kalian juga tak mau melihatnya, tapi kita semua melihatnya.”

Marin mengakui bahwa saat momen-momen pesta itu, ia memang bersenang-senang. Namun, ia tak pernah melupakan pekerjaannya ketika sedang waktunya bekerja.

“Saya tak pernah dan tak akan pernah tidak mengerjakan tugas. Semua itu tidak relevan ketika kita harus membangun negara ini agar lebih kuat,” kata politisi perempempuan berusia 36 tahun itu.

Tak hanya masalah Finlandia, Marin juga mengaku terus memikirkan sejumlah problem luar negeri, seperti perang di Ukraina.

“Saya memikirkan Presiden Zelenskyy, Perdana Menteri Smyhal, dan rakyat Ukraina; orang-orang yang benar-benar menderita dan kesulitan. Saya akan belajar dan melakukan tugas saya dengan baik.”

Menangis Finlandia

Sebelumnya, Marin juga sudah meminta maaf terkait foto telanjang dada dua perempuan yang berciuman. Foto itu diambil di sebuah pesta di kediaman Marin. Namun, Marin bukan salah satu dari dua perempuan itu.

“Menurut saya, foto itu tidak layak. Saya meminta maaf atas itu. Gambar seperti itu seharusnya tidak diambil, tapi tak ada hal aneh yang terjadi dalam pertemuan itu,” katanya.

Beberapa hari terakhir, Marin diterpa sejumlah skandal, mulai dari video ‘pesta liar’ hingga foto dua perempuan telanjang dada.

Sempat beredar juga video Marin tengah berdansa mesra dengan seorang pria di tempat yang terlihat seperti kelab malam.

Meski sejumlah pihak mencemooh, tidak sedikit pula warga yang mendukung Marin. Mereka menganggap Marin juga berhak berpesta, layaknya anak muda lainnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button