Usai dilantik pada Oktober Oktober 2024, presiden terpilih Prabowo Subianto langsung tancap gas. Sektor ekonomi, dia menjanjikan bakal tumbuh 8 persen.
Ini jelas bukan perkara mudah. Tahun awal berkuasa, Ketum partai Gerindra ini, ancang-ancang mengembangkan biodiesel berbasiskan minyak sawit.
Saat menghadiri Qatar Economic Forum 2024 di Doha, Rabu waktu setempat (15/5/2024), Prabowo dengan rasa percaya diri alias pede, menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal meroket hingga 8 persen. Padahal, hampir 10 tahun tahun Jokowi berkuasa, ekonomi hanya bergerak di level 5 persen saja.
“Saya sudah berbicara dengan para pakar dan mempelajari angkanya. Saya yakin kita dapat dengan mudah mencapai 8 persen. Saya bertekad melampauinya,” kata Prabowo.
Namun, lanjut Prabowo, perlu ada masa transisi di mana perekonomian bertumbuh secara bertahap. “Ya mungkin (harapannya) bisa (terwujud) dalam dua tiga tahun ke depan,” lanjut Prabowo.
Untuk mewujudkan mimpi itu, eks Danjen Kopassus ini, bertekad untuk menggenjot sektor hilirisasi. Alasannya, kebijakan hilirisasi adalah kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi di masa depan. “Untuk itu butuh waktu beberapa tahun,” ungkapnya.
Tahun pertama, Prabowo menyebut, salah satu aspek pendorong pertumbuhan ekonomi adalah sektor pertanian dan pangan, serta energi.
“Kita ingin go-green dengan cara yang sangat cepat. Kita ingin memproduksi diesel dari minyak kelapa sawit dan ini akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat,” ungkap Prabowo.
Selama ini, kata dia, Indonesia mengimpor bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin diesel senilai US$20 miliar per tahun. “Jadi bisa dibayangkan penghematan yang akan kita dapat jika kita beralih ke biofuel,” kata Prabowo.
Prabowo menekankan, kebijakan hilirisasi untuk mengecilkan impor pun bukan berarti menjadikan Indonesia sebagai negara yang menganut konsep ekonomi proteksionis.
Dia pun siap memajukan industri di Indonesia, sehingga tidak melulu sebagai importir barang jadi, atau eksportir barang mentah. Kekayaan alam yang ada haruslah diolah untuk memberikan nilai tambah serta membuka lapangan kerja.
“Saya pikir ini salah presepsi. Kami tidak proteksionis. Apa yang kami lakukan sangat logis, setiap negara di dunia akan memperjuangkan atau melindungi kepentingan inti nasional, rakyatnya.” kata Prabowo.
Untuk itu, lanjut Prabowo, hilirisasi dan industrialisasi haruslah bisa berjalan berbarengan. Sehingga, setiap kekayaan alam Indonesia bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.
“Kita ingin melakukan industrialisasi dan itu adalah sumber daya alam kita yang harus dilindungi demi kepentingan rakyat. Kita harus mendapatkan nilai penuh untuk itu. Kita tidak bisa terus mengimpor barang-barang industri sepanjang waktu. Itu tidak adil bagi rakyat kita,” pungkasnya.