News

Satgas Imbau Masyarakat Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Satuan Tugas Penanganan atau Satgas COVID-19 imbau masyarakat tunda perjalanan ke luar negeri jika tidak ada urusan mendesak.

“Hal ini penting mengingat sudah ada temuan kasus positif bervarian Omicron, akibat transmisi komunitas,” ujar Juru Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, Selasa (5/1/2022).

Wiku mengatakan, masyarakat tetap perlu waspada meski transmisi tidak banyak serta hipotesis varian Omicron yang rendah.

Untuk itu, Satgas COVID-19 imbau untuk menunda perjalanan ke luar negeri jika tidak dalam kondisi mendesak. “Hal ini bertujuan untuk menekan peluang kembalinya masyarakat membawa pulang penyakit dan menularkannya kepada sesama pelaku perjalanan maupun keluarga di rumah,” ujar Wiku.

Wiku menekankan setiap tindakan menunda perjalanan ke luar negeri dapat melindungi dan menyelamatkan banyak orang. “Sehingga mohon sekali lagi untuk menunda kepergiannya terlebih dahulu ke luar negeri,” ujar dia.

Wiku mengingatkan agar masyarakat kembali meningkatkan disiplin protokol kesehatan di semua lini kehidupan, meningkatkan rasio tes (testing) dan penelusuran (tracing) dari kontak erat di komunitas. Kemudian penyusunan antisipasi dini kesiapan fasilitas kesehatan.

Wiku mengatakan pemerintah tidak menutup pintu kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri sepenuhnya, termasuk pada pekerja migran Indonesia. Karena berbagai pertimbangan seperti hak warga negara maupun hubungan diplomasi.

Satgas Sebut Penutupan Kedatanagan Luar Negeri Berdampak pada Ekonomi

Wiku menuturkan pada tahun 2021 terdapat fakta penelitian soal dampak penutupan kedatangan luar negeri. Faktanya menyebutkan pelarangan atau pembatasan kedatangan luar negeri menjadi upaya pencegahan yang paling berdampak bagi stabilitas kondisi ekonomi nasional. Namun memiliki efektivitas upaya pencegahan yang tergolong kecil.

Hal ini terjadi jika kisaran angka “trace rating” di bawah satu persen, atau kasus positif bervarian yang muncul lebih banyak akibat transmisi komunitas, bukan dari pelaku perjalanan langsung.

Dengan kondisi Indonesia saat ini dengan kasus varian Omicron mayoritas berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Maka berbagai upaya dianggap perlu dilakukan serentak dan berlapis.

“Mulai dari lapisan paling luar, sampai unsur terkecil dalam masyarakat demi tetap menjaga varian Omicron berhenti perjalanannya di pintu kedatangan dan selama proses karantina berlangsung,” ujar Wiku.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button