News

Satpol PP Pindahkan Pesawat Susi Air, Alvin: Awas Rusak Mesinnya

Pemindahan 3 pesawat milik maskapai Susi Air dari hanggar Bandara Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) oleh Satpol PP, jelas salah. Harusnya dilakukan ahli yang bersertifikat.

Menurut pengamat penerbangan, Alvin Lie, untuk memindahkan pesawat apalagi sedang dalam perbaikan, perlu penanganan orang-orang terlatih dan bersertifikat (certified). ‘Jadi, tidak bisa sembarangan. Agar tidak menimbulkan kerusakan baru di pesawat,” papar Alvin kepada Inilah.com, Rabu (2/2/2022).

Selain itu, mantan anggota Ombudsman RI ini, merasa ada yang aneh terkait alasan pemindahan ‘paksa’ pesawat Susi Air dari Hanggar Malinau. Kalau lantaran kontrak sewa hanggar berakhir pada Desember 2021,agak kurang bijak pula. Sejak November 2021, pihak Susi Air sudah mengajukan perpanjangan kontrak kepada Pemkab Malinau, Kaltara selaku pemilik hanggar. Namun tak direspons.

Selama ini, Hanggar Malinau memang dijadikan base dari penerbangan Susi Air di kawasan tersebut. Perpanjangan kontrak yang diajukan, terkait adanya beberapa pesawat Susi Air yang belum selesai long maintenance. Sehingga Susi Air meminta perpanjangan, sekitar tiga atau enam bulan. “Kalaupun masa kontrak habis, kan ada masa peralihan. Pemberitahuan, peringatan dan kesempatan bagi penyewa untuk mengeluarkan pesawat. Jadi tidak ujug-ujug dipindahkan Satpol PP,” ungkapnya.

Masih kata Alvin, memang tidak masalah bila pesawat ditempatkan di area terbuka. Namun, untuk kondisi pesawat yang sehat. Beda cerita bila pesawat dalam kondisi rusak, atau butuh perbaikan. “Nah, dua pesawat ini sedang dalam proses perbaikan. Perlu penanganan khusus untuk memindahkan. Juga perlu perlindungan agar tidak terkena hujan, serangga, debu atau kotoran lainnya,” kata Alvin.

Selanjutnya Alvin menyoroti tata cara pemindahan pesawat Susi Air oleh Satpol PP, menggunakan crane untuk menurunkan mesin, dan komponen pesawat, sangat berisiko. Potensi terjadinya kerusakan baru membesar. “Ini crane untuk naik turunkan mesin/komponen pesawat. Harus sangat hati-hati memindahkan. Berpotensi menimbulkan kerusakan pada crane maupun pesawat,” jelas Alvin.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button