Market

Inilah Saham-saham Pilihan Saat Fenomena ‘Santa Claus Rally’

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga penutupan sore nanti diprediksi menguat menyusul penguatan tajam yang terjadi di Wall Street akibat fenomena Santa Claus Rally. Beberap saham mendapat rekomendasi beli. Apa saja?

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (28/12/2021) hingga pukul 9.52 WIB, IHSG melaju positif 28,012 poin (0,43%) ke posisi 6.603,456. Posisi tertingginya di angka 6.611,468 atau menguat 36,024 poin dan terendahnya 6.586,520 poin atau menguat 11,076 poin dari posisi pembukaan di angka hijau 6.588,134.

Pengamat pasar modal dari MNC Asset Management, Edwin Sebayang mengatakan, menuju akhir 2021 tinggal 3 hari lagi. “Pertanyaan selanjutnya adalah apakah akan terjadi Santa Claus Rally di bursa saham Indonesia,” kata Edwin dalam riset harian dikutip Selasa (28/12/2021).

Santa Claus Rally atau Reli Sinterklas merupakan istilah yang menggambarkan sebuah fenomena di mana nilai pasar saham cenderung meningkat selama sepekan terakhir bulan Desember dan memasuki dua hari perdagangan pertama tahun baru.

Ekspektasi tersebut, tidak berlebihan, mengingat Santa Rally telah hadir di Wall Street. Dengan demikian kombinasi sentimen positif itu menurut Edwin berpihak kepada IHSG.

Terutama, dengan cukup tajamnya kenaikan Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 0,98% di hari Senin (27/12/2021). Hal itu terjadi lantaran didorong menggembirakannya data penjualan retail serta naiknya harga beberapa komoditas.

Harga minyak naik 2,74%, batu bara 0,64%, emas 0,1%, nikel 2,03% dan timah 0,93%. Semua itu berpotensi menjadi katalis pendorong naik IHSG Selasa ini.

“Laju IHSG diperkirakan menguat dalam kisaran support 6.526 dan resisten 6.620,” ungkap Edwin.

Dia pun merekomendasikan beli saham ISAT, JPFA, PGAS, SRTG, WIKA, SMGR, KLBF, ADHI, ERAA, dan PTPP dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Sebanyak 317 saham menguat, 213 saham melemah, 185 saham stagnan dan 171 saham tidak ditransaksikan.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp2,59 triliun dan Rp154,3 miliar di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai Rp2,75 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp458 miliar dan penjualan senilai Rp453 miliar. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bersih (net foreign buy) senilai Rp5 miliar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button