Satu Lagi Pejabat OIKN yang Mundur, Pertanda Mangkrak Proyek IKN Makin Dekat


Bisa jadi ini pertanda buruk untuk megaproyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang nilai investasinya mencapai Rp466 triliun. Mohammed Ali Berawi yang biasa disapa Ale mundur dari jabatan penting di otorita IKN (OIKN).

Pria yang akrab disapa Ale itu mundur dari posisi Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital (THD) OIKN.

Dia telah melayangkan surat pengunduran diri melalui permohonan pengembalian penugasan ke instansi asal  yakni Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT-UI), kepada Kepala OIKN tertanggal 7 Februari 2025.

“Teman-teman direktur yang baik, hari ini mulai diprosesnya pengunduran diri saya sebagai Deputi THD OIKN. Semoga pengurusan Keppres saya berjalan baik dan lancar. Alhamdulillah, menjadi sebuah kebanggaan bagi saya untuk dapat turut serta dalam merencanakan dan membangun IKN,” kata Ale dalam keterangan di Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Informasi saja, surat permohonan tersebut diteken juga Dekan FTUI, Kemas Ridwan Kurniawan. Di FT-UI, Ale adalah guru besar dengan pangkat pembina utama muda/IVc. Saat ini, Ale menempati posisi sebagai Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia.

Keikutsertaan Ale dalam membangun IKN, tak hanya terkait posisi sebagai Deputi THD. Termasuk juga menyiapkan dan sosialisasi seluruh master plan, blue print, guidelines, dan hal-hal terkait tentang smart forest city pembangunan IKN yang mengedepankan 5 prinsip utama. Yakni, IKN sebagai green, resilient, sustainable, inclusive, dan smart city, wajib diimplementasikan.

“Bangun dan berdayakan masyarakat terus-menerus, hakikat pembangunan adalah peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” pesan Ale.

Menurutnya, Indonesia akan terus membangun ekosistem, membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia, IKN bukan hanya sekadar membangun proyek. Oleh karenanya komitmen, konsistensi, dan keberlanjutan menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.

“Terima kasih atas kekompakan dan kerja samanya dalam bekerja bersama selama ini. Insha Allah, persahabatan dan persaudaraan yang telah dibina saat ini akan terus menjadi penyambung tali silaturahim kita ke depan. Proud to have you all,” pungkas Ale.

Masih segar dalam ingatan, Kepala OIKN Bambang Susantono Bersama Wakil Kepala OIKN Dhony Rahajoe mengajukan mundur berbarengan pada 3 Juni 2024.

Hingga saat ini, mundurnya kedua pucuk pimpinan OIKN yang bertanggung jawab atas proyek IKN itu, masih gelap. Justru spekulasi liar yang berkembang, misalnya, gara-gara gaji telat hingga prospek mangkrak proyek IKN.