Hangout

Scarlet Witch Jadi Antagonis yang Dicintai, Elizabeth Olsen Mengaku Gugup

Doctor Strange in the Multiverse of Madness membawa tingkat sensasi baru ke MCU selama akhir pekan pembukaannya bersama dengan pencapaian box office luar biasa lainnya untuk Marvel Studios. Elizabeth Olsen kembali sebagai Scarlet Witch untuk lebih banyak kekacauan sementara penggemar pun merespon positif dalam aksinya sebagai peran Antagonis tersebut.

Elizabeth Olsen mengaku saat Wanda alias Scarlet Witch dalam Marvel Cinematic Universe menuturkan reaksinya ketika tahu karakter tersebut menjadi antagonis di film “Doctor Strange in the Multiverse of Madness”.

Di tangan sutradara Sam Raimi yang sebelumnya menggarap “Spiderman” versi Tobey Maguire, Wanda dalam “WandaVision” berbeda dengan Scarlet Witch di “Multiverse of Madness” yang rela melakukan segala hal untuk menyingkirkan penghalang menuju kebahagiaannya. Olsen juga salah satu yang terkejut mengetahui Wanda berada di sisi kelam dalam film ini.

Variety mewartakan, Olsen awalnya merasa gugup dan bingung karena kala itu ia belum menyelesaikan syuting serial “WandaVision”.

“Oh Tuhan, bagaimana kita membuat ini semua? Ini jadi peluang luar biasa untuk membuat orang jatuh hati dengan perempuan ini di ‘WandaVision’ dan memahaminya, dan kemudian, kau tahu, memanipulasi mereka di film ini, di mana mereka bisa berada di pihaknya dan merasa bertentangan. Jadi kupikir ini peluang yang bagus,” kata Olsen.

Dalam film ini, Scarlet Witch membunuh beberapa karakter penting yang muncul di semesta lain, yakni beberapa karakter dari kisah-kisah lain, salah satunya Professor X yang diperankan Patrick Stewart. Olsen mengaku adegan tersebut sulit untuk dijalani, meski Scarlet Witch sebenarnya harus membunuh lebih banyak orang.

Namun, dia menguatkan diri dan berusaha untuk melihat dari sudut pandang Wanda yang hanya ingin menyingkirkan orang-orang yang menghalanginya.

“Dia sudah bilang kepada Doctor Strange untuk tidak menghalanginya. Tapi dia tidak mendengarkan. Jadi saya berusaha melihat dari sudut pandang itu.”

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button