Hangout

SE Bau Badan Mahasiswa Syiah Kuala, Mengapa Tubuh Berbau dan Pencegahannya

Bau badan menjadi masalah besar di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh sampai-sampai-sampai perlu mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada mahasiswanya. Mengapa tubuh seseorang bisa sangat berbau dan bagaimana pencegahannya?

Surat Edaran itu dikeluarkan oleh Kepala Program Studi Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik USK Aceh tertuang dalam nomor B/885/UN11.1.4/4/LL/2022 dan ditandatangani oleh Ketua Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Laina Hilma Sari.

“Sehubungan dengan banyaknya mahasiswa yang memiliki bau badan. Padahal kegiatan belajar dan asistensi dengan dosen akan memberikan waktu yang banyak untuk berinteraksi dengan orang lain. Hal ini menyebabkan banyaknya keluhan dosen, terutama pada saat asistensi,” tulis SE tersebut.

Pihak kampus pun mencantumkan sedikitnya 16 panduan untuk mencegah bau badan agar dapat dilakukan oleh para mahasiswa. Salah satunya adalah mandi teratur, menggunakan pewangi atau parfum yang cukup, serta mengurangi konsumsi bawang. Dalam surat tersebut juga menekankan agar para mahasiswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Apa itu bau badan?

Bau badan atau disebut juga bromhidrosis terjadi ketika keringat bertemu dengan bakteri di permukaan kulit sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Medical News Today mengungkapkan, ada 2 juta hingga 4 juta kelenjar keringat di tubuh. Sebagian besar adalah kelenjar keringat ekrin, dan yang lainnya adalah kelenjar keringat apokrin. Orang memiliki banyak kedua jenis kelenjar keringat di ketiak.

Saat seseorang berolahraga atau menjadi terlalu panas, kelenjar keringat mengeluarkan keringat, yang menguap dan mendinginkan tubuh. Stres dan emosi yang intens juga bisa membuat orang berkeringat. Kelenjar ekrin mengeluarkan cairan bening yang tidak berbau. Namun, jika mengering di kulit, bisa berbau. Kelenjar apokrin mengeluarkan cairan kental yang berbau saat bercampur dengan bakteri di kulit.

Beberapa orang memiliki kelainan medis yang membuat mereka berkeringat lebih dari yang seharusnya. Nama untuk kondisi ini adalah hiperhidrosis.

Hiperhidrosis mempengaruhi sekitar 3 persen populasi. Orang yang memiliki gangguan tersebut memiliki kelenjar keringat yang terlalu aktif yang mengeluarkan keringat bahkan saat mereka tidak kepanasan atau berolahraga. Hiperhidrosis biasanya tidak berbahaya, tetapi terkadang disebabkan oleh tiroid yang terlalu aktif.

Sementara mengutip WebMD, muncul kesalahpahaman umum bahwa keringat itu sendiri menyebabkan bau badan. Keringat sebagai sebuah mekanisme tubuh mengatur suhu sebenarnya tidak berbau. Bakteri menggunakan keringat sebagai tempat berkembang biak dengan cepat. Apa yang Anda cium adalah produk yang berhubungan dengan pemecahan bakteri protein keratin di permukaan kulit.

Bau badan dimulai saat masa puber seiring meningkatnya hormon yang disebut androgen. Hormon-hormon ini tidak aktif sampai pubertas. Itu sebabnya bau badan tidak menjadi masalah saat masih kecil.

Setelah hormon tersebut aktif, beberapa hal yang dapat membuat bau badan semakin parah, antara lain berolahraga, cuaca hangat atau panas, kelebihan berat badan, dan perubahan hormon. Juga bisa diakibatkan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, penyakit hati, atau penyakit ginjal.

Ada juga yang muncul sebagai reaksi mengonsumsi obat seperti antidepresan. Beberapa makanan berlemak, minyak, atau makanan berbau menyengat seperti bawang putih, kari, dan bawang merah yang dapat meresap melalui pori-pori juga dapat menyebabkan bau badan.

Meskipun bau badan biasanya dikaitkan dengan ketiak, bakteri juga dapat menyebabkan bau di selangkangan, anus, paha atas, dan kaki, serta di tempat-tempat lainnya.

Pencegahan bau badan

Cara terbaik untuk melawan bau badan adalah melalui pencegahan. Ada beberapa tips yang bisa Anda coba misalnya dengan rajin mandi.

Mencuci kulit secara menyeluruh dengan waslap basah dan sabun, terutama area yang cenderung berkeringat, dapat membantu mencegah bau badan. Cucilah pakaian secara teratur dan sering-seringlah mengganti pakaian jika tubuh berkeringat lebih banyak. Menggunakan pakaian bersih dapat membantu mengurangi bau badan.

Kenakan antiperspirant sebelum tidur untuk memberikan kesempatan bekerja saat Anda tidur dan tidak berkeringat. Jika Anda menggunakan antiperspiran setelah mandi di pagi hari, keringat akan menghilangkan produk dan membuat Anda tidak berdaya melawan keringat di siang hari.

Antiperspiran adalah bahan kimia yang mengurangi keringat. Ingat, deodoran tidak mencegah keringat tapi hanya menutupi bau keringat di kulit. Saat ini banyak tersedia antiperspiran juga mengandung deodoran, yang membantu menutupi baunya. Periksa produk yang Anda gunakan untuk memastikan mengandung antiperspiran serta deodoran.

Yang juga perlu Anda lakukan adalah berusaha menjaga ketiak tetap kering. Bakteri sulit berkembang biak di area tubuh yang kering. Mencukur ketiak atau di bagian tubuh lain secara teratur juga akan membantu mencegah penumpukan bakteri serta dapat mengurangi keringat dan bau.

Makanan juga ikut mempengaruhi kemunculan bau badan. Mengonsumsi makanan pedas bisa memunculkan keringat yang berlebih. Sementara makanan yang memiliki kandungan lemak, berminyak, dan berbau menyengat seperti bawang putih dan bawang bombay, juga bisa memicu bau badan.

Anda juga dapat mencoba larutan hidrogen peroksida dan air untuk melawan bau badan. Gunakan satu sendok teh peroksida (3 persen) untuk satu cangkir (8 ons) air. Usap ini pada area yang terkena (ketiak, kaki, selangkangan) dengan waslap.

Tubuh secara alami menghasilkan bau badan. Anda mungkin tidak bisa menghilangkan bau badan sepenuhnya. Namun, menjalani gaya bersih dan melakukan pencegahannya setidaknya tidak akan membuat orang mengeluh dan menghindar berdekatan dengan Anda.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button