Sebelum Dirawat, Subarkah Masih Sempat Ikut Teater hingga Mengajar sebagai Dosen


Anak aktor film senior Subarkah Hadisarjana, Danan, mengatakan ayahnya masih terlibat beberapa proyek pementasan bersama Teater Koma hingga mengajar sebagai dosen sebelum akhirnya dirawat di rumah sakit. 

“Terakhir itu masih terlibat di Teater Koma, sebagai make up artist, kemudian masih mengajar, sampai akhirnya di bulan-bulan terakhir masuk rumah sakit kembali itu dia masih mengerti sebagai dosen tetap menjalani aktifitas di kantor,” kata Danan saat ditemui Inilah.com di TPU Karabha, Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa (11/3/2025).

Kabar meninggalnya Subarkah disampaikan Ketua Humas Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia (PB Parfi) dan Direktur Rumah Film Indonesia Evry Joe melalui pesan singkat dan menyatakan aktor tersebu tutup usia di RS Sentra Medika Depok.

“Insyaa Allah Allahyarham, wafat dalam keadaan husnul khotimah, dihapuskan dosanya, diterima amal ibadahnya dan ditempatkan di syurga terindah milik Allah Subhaana wata’ala Aamin. Mohon dimaafkan segala salah dan khilafnya,” tulis Evry Joe seperti dikutip, Selasa (11/3/2025).

Evry menyatakan jenazah disemayamkan di rumah Pondok Tirta Mandala, Jalan Rajawali J3 No.6 Depok, Jawa Barat oleh pihak keluarga.

Rencananya jenazah akan dimakamkan di TPU Tapos – Bogor Jawa Barat.

Perjalanan Karir Subarkah

Subarkah Hadisarjana merupakan pengajar senior untuk Program Studi Desain Produk (Mode) Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta. Ia sempat menjabat Wakil Dekan III Seni Rupa IKJ (2008) dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, dan kini telah memasuki masa purnabakti pada bulan ini.

Lahir di kota Pare, Kediri, Jawa Timur, 25 Juni 1958, Subarkah adalah seorang seniman papan atas dari Indonesia, dikenal sebagai aktor film, banyak terlibat dalam pementasan teater. 

Tak hanya sebagai pemain, namun juga sebagai penata rias, artistik, serta busananya di berbagai acara dan pentas Teater Populer, sebelum aktif di Teater Koma dan lainnya hingga kini.

Subarkah juga dipercaya sebagai penata rias dalam film Pengkhianatan G 30 S/PKI pada tahun 1982. Usai film tersebut, kegiatannya terus berlanjut dengan film “Djakarta 1966”, masih karya Arifin C Noer menangani spesial efek.

Ia juga pernah tampil di beberapa film seperti “Kipas-Kipas Cari Angin” tahun 1989, “Petualangan 100 Jam” tahun 2004 dan “Get Married 3” tahun 2011. Selain film layar lebar, Subarkah juga tampil di beberapa judul sinetron salah satunya “17th” dari rumah produksi Starvision Plus.