Satu persatu pemegang saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mundur, termasuk salah satu pendiri GoJek, Kevin Bryan Aluwi. Saham emiten start-up ini, tak lagi menarik. Apalagi dia masuk saham gocap.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak 30 Juni 2024, Kevin tak lagi menggenggam saham seri A GOTO. Semuanya telah dilego.
Dari aksi jual ini, kocek Kevin langsung tebal. Dia meraup cuan hingga ratusan miliar. Luar biasa.
Ketika melantai di pasar saham lewat penawaran saham perdana, atau Initial Public Offering (IPO) pada April 2022, Kevin adalah pemilik 5,79 miliar saham Seri A GOTO.
Setelah masa lock up saham yang berlaku untuk pengendali berakhir, Kevin mulai menjual saham GOTO, secara perlahan.
Pada Mei 2023 atau setahun setelah IPO, barulah Kevin menjual saham GOTO. Dari penjualan ini, Kevin meraup cuan jumbo. Estimasinya mencapai ratusan miliar.
Langkah Kevin ini, ternyata diikuti pemilik saham GOTO lainnya. Termasuk Co-Founder GOTO, Andre Soelistyo yang mundur dari posisi komisaris pada Mei 2024. Dia lego sedikitnya semiliar saham GOTO.
Pun demikian, pendiri e-commerce Tokopedia William Tanuwijaya juga melego saham GOT. Meski jumlahnya tidak banyak. Eks Komisaris GOTO ini, awalnya memiliki 8,39 miliar saham seri A. kini, berkurang sekitar 32 juta lembar saham.
Sementara Melissa Siska Juminto yang menjabat Presiden Direktur Tokopedia, setelah GoTo resmi menjual 75 persen sahamnya ke Bytedance, memilih untuk tahan saham Seri A miliknya.
Namun, porsi kepemilikan sahamnya turun 0,34 persen saat IPO, menjadi 0,33 persen. Biasalah karena terkena dilusi pasca GOTO melakukan private placement.
Masih di sisi investor perseorangan, nama besar Garibaldi ‘Boy’ Thohir tercatat menambah sedikit porsi sahamnya di GOTO.
Dari sisi investor instansi, terdapat nama PT Saham Anak Bangsa dan GoTo People Verse Fund. Kepemilikan PT Saham Anak Bangsa yang merupakan pemegang saham Seri B tidak mengalami perubahan.
Sementara GoTo People Verse Fund (GPF), yang tadinya memiliki porsi kepemilikan non-SDHSM terbesar saat IPO, sebesar 106,91 miliar saham atau 9,03 persen, tak masuk daftar pemegang saham GOTO di atas 5 persen.
Terakhir kali nama GPF muncul dalam daftar pemegang saham adalah pada akhir Maret 2024 dengan total kepemilikan tersisa 61,95 miliar saham, atau setara 5,15 persen. Artinya, GPF setidaknya telah melego 45 miliar lembar saham GOTO.
Terakhir, anak usaha Softbak yaitu SVF GT Subco dan perusahaan e-commerce China Taobao ikut dalam tren pelepasan sejumlah saham GOTO. Masing-masing telah melepas 12,02 miliar saham (Softbank) dan 16,2 miliar saham (Taobao) sejak IPO hingga Juli 2024.