Market

Securities Crowdfunding Danai Produksi Film ‘Tulang Belulang Tulang’

Salah satu skenario terpilih dari Program Indonesiana Film yang difasilitasi Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan judul ‘Tulang Belulang Tulang’ berhasil menarik investor Adhya Pictures.

Film ini merupakan salah satu dari empat proyek film yang dibiayai melalui urun dana Fintech Securities Crowdfunding Indonesia (FinsCoin). Peluncurannya telah diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno beberapa waktu lalu. Nilai keempat proyek film tersebut mencapai Rp50 miliar.

Securities Crowdfunding alias SCF merupakan metode pengumpulan dana dengan skema patungan yang dilakukan oleh pemilik bisnis atau usaha untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya.

Film Tulang Belulang Tulang sendiri merupakan hasil Inkubasi dari program Indonesiana film 2021 yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek guna mendukung inisiatif-inisiatif masyarakat di bidang Kebudayaan termasuk bidang perfilman.

Tulang Belulang Tulang adalah sebuah skenario film panjang komedi road trip yang ditulis oleh Sammaria Sari Simanjuntak dan Lies Nanci Supangkat. Tulang Belulang Tulang bercerita tentang upacara ‘Mangokal Holi’ (pemindahan tulang belulang leluhur) yang merupakan kebanggaan bagi keluarga Batak yang mampu melaksanakannya.

Celakanya, koper berisi tulang belulang “Tulang Tua” (Kakek Buyut) hilang di bandara. Mereka harus segera menemukan tulang kalau tidak mau dikutuk “Opung” (Nenek) dan seluruh keluarga besar yang sudah menunggu siap berpesta di Danau Toba. Perjalanan mencari tulang yang hilang menjadi kekuatan dari cerita film ini.

“Kita sangat mendukung dan bangga dengan rencana produksi film ini. Saat ini, isu dan nilai kearifan lokal menjadi daya tarik yang tidak habisnya untuk diangkat menjadi sebuah film,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid setelah penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemdikbudristek dengan Pomp Films dan Adhya Pictures mengenai Dukungan Produksi Proyek Indonesia Film 2021 di Jakarta, Rabu (14/12/2022).

Kekhasan dan kedekatan terhadap nilai-nilai yang hidup di masyarakat, sambung dia, membuat film menjadi lebih berwarna, menarik, dan memberikan pengalaman yang unik bagi penonton.

Terlebih menurut Hilmar, Indonesiana Film dimulai dengan program lokakarya untuk mengembangkan kapasitas penulisan skenario dan produksi film bagi para produser, penulis skenario, dan sutradara yang diselenggarakan oleh Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek.

“Bahkan, peserta lokakarya ini mendapatkan pelatihan langsung dari tutor penulisan skenario dari University of Southern California (USC), Amerika Serikat,” ujar Hilmar.

Dalam kesempatan yang sama, Adhya Pictures mengungkapkan alasan ketertarikan mereka untuk dapat memproduksi skenario berjudul Tulang Belulang Tulang ini.

“Kami sangat tertarik pada narasi bermuatan lokal yang sarat akan pesan moral. Terlebih dapat mengangkat keunikan maupun kekhasan dari budaya lokal, termasuk suku Batak ini,’’ ungkap Ricky Wijaya mewakili Adhya Pictures.

Sementara Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media mengatakan, Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media akan terus mendukung dan memperkuat ekosistem perfilman melalui berbagai program, salah satunya Indonesiana Film.

“Program ini merupakan upaya kami untuk menghasilkan karya-karya naskah berkualitas berbasis kekayaan budaya Indonesia, khususnya kearifan lokal. Dan kita juga butuh lebih banyak dukungan berbagai pihak dan investor untuk turut memajukan ekosistem perfilman Indonesia,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button