Market

Sejak Januari Hinga 8 Desember 2022, Duit Asing Minggat Rp140,62 Triliun

sejak-januari-hinga-8-desember-2022,-duit-asing-minggat-rp140,62-triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat, modal asing keluar bersih (nett outflow) sejak Januari 2022 hingga 8 Desember 2022 senilai Rp140,62 triliun. Duit asing yang cukup jumbo itu, minggat melalui pasar surat berharga negara (SBN).

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (9/12/2022), Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, modal asing yang masuk mencapai Rp1,77 triliun ke pasar keuangan Indonesia dalam sepekan. Yakni 5 Desember hingga 8 Desember 2022. Sedangkan modal asing yang masuk melalui pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp8,45 triliun.

Pada saat yang sama, arus modal asing meninggalkan Indonesia senilai Rp6,68 triliun, melalui pasar saham domestik. Secara keseluruhan, sejak Januari 2022 hingga 8 Desember 2022, terdapat modal asing keluar bersih (nett outflow) dari pasar SBN senilai Rp140,62 triliun.

Sebaliknya, tercatat modal asing masuk bersih (nett inflow) ke pasar saham domestik senilai Rp73,27 triliun dalam periode tersebut. Adapun nilai tukar rupiah dibuka menguat pagi ini, yakni menjadi Rp15.560 per dolar AS, dari level yang ditutup pada Kamis (8/12) senilai Rp15.620 per dolar AS.

Sementara indeks dolar AS (DXY) tercatat menguat ke level 104,77. DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yaitu euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Di sisi lain, ia mengungkapkan imbal hasil (yield) SBN Indonesia tenor 10 tahun turun ke level 6,92 persen dari 6,94 persen. Kendati begitu, imbal hasil tersebut masih jauh lebih menarik dibanding yield obligasi Amerika Serikat tenor 10 tahun yang stabil di level 3,482 persen.

Sementara itu, premi risiko investasi (Credit Default Swap/CDS) Indonesia lima tahun tercatat naik ke 100,20 basis poin (bps) per 8 Desember 2022 dari 89,11 bps per 2 Desember 2022.

Erwin menyampaikan BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button