Hangout

Sejarah Hari AIDS Sedunia 1 Desember

sejarah-hari-aids-sedunia-1-desember

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit dengan gejala infeksi pada sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV dalam tubuh. Hari AIDS sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember dan jatuh pada hari ini Kamis, (01/12/2022).

Melansir dari canfar.com, pada tahun 1981 Amerika Serikat menerima pelaporan tingkat tinggi yang tidak biasa dari bentuk pneumonia dan kanker langka pada pria gay yang awalnya disebut sebagai Gay-Related Imune Deficiency (GRID).

Lalu nama penyakit ini berganti menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pada tahun 1982 seiring dengan ditemukannya infeksi yang ditularkan secara seksual dan disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Kasus ini terjadi pada penerima transfusi darah.

Selanjutnya, pada tahun 1983 canfar melaporkan menemukan wanita dapat terinfeksi penyakit ini melalui hubungan seks heteroseksual. Maraknya penyakit ini, kemudian diadakan konferensi internasional pertama AIDS di Georgia, AS.

Lebih lanjut, mengutip laman Very Well Health, seorang jurnalis yang bertugas di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) James Bunn sering menulis mengenai kampanye HIV/AIDS. Lalu bersama dengan koleganya, Netter ia menyampaikan ide kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Program AIDS Global kini dikenal sebagai (UNAIDS). Dr. Mann menyukai konsep dan sekapat untuk memperingati hari AIDS sedunia setiap tanggal 1 Desember.

Peringatan tersebut kemudian disetujui oleh WHO dan didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Data United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS) tahun 2019 mencatat populasi terinfeksi HIV terbesar dunia adalah benua Afrika (25,7 juta orang), kemudian Asia Tenggara (3,8 juta) dan Amerika (3,5 juta). Data menyebutkan distribusi penderita HIV secara global tahun 2018 menyerang LSL atau ‘jenis’ pria lain yang melakukan seks dengan sesama jenis.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan kasus HIV di Indoneisa mencapai puncak pada tahun 2019 sebanyak 50.282 dan AIDS 7.036. Pada tahun ini, Kemenkes mencatat kasus HIV baru sebanyak 21.220 dengan 70 persen terjadi pada kelompok usia produktif (25-49 tahun).

Penderita HIV membutuhkan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV dalam tubuh supaya tidak masuk dalam stadium AIDS, sedangkan penderita Acquired Immune Deficiency Syndrome membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya.

Tema global peringatan hari Acquired Immune Deficiency Syndrome sedunia tahun 2022 yaitu ‘Equalize‘. Tema ini mengingatkan pentingnya mengakhiri ketidaksetaraan yang mendorong terjadinya Acquired Immune Deficiency Syndrome seluruh dunia.

Sedangkan tema nasional tahun ini adalah Satukan Langkah Cegah HIV (Human Immunodeficiency Virus), Semua Setara Akhiri AIDS. Tema ini mengajak untuk mengulurkan tangan, bergerak bersama sebagai kekuatan terbesar untuk mengakhiri penyakit ini di Indonesia dengan megusung kesetaraan bagi semua.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button