Sejumlah Fakta Los Choneros, Geng Narkoba yang Bikin Chaos Ekuador

Geng narkoba Los Choneros menjadi sorotan usai bos kartel paling brutal di Ekuador itu, Jose Adolfo Macias alias Fito, melarikan diri dari penjara pada akhir pekan lalu.

Tak lama kemudian, Presiden Ekuador Daniel Noboa menerapkan status darurat dan mengerahkan angkatan bersenjata demi menemukan Fito. Akan tetapi, kelompok kriminal itu justru menantang pemerintah dengan menyerang warga sipil seraya mendeklarasikan perang.

Selain menyerang stasiun televisi saat siaran langsung, para anggota geng juga menyandera polisi dan mengancam akan membunuh siapa saja yang berada di jalanan pada pukul 11 malam.

Los Choneros bahkan melancarkan serangan hingga ledakan di beberapa kota hingga menyebabkan setidaknya 11 aparat keamananan tewas. Sementara itu, lembaga pemasyarakatan nasional mengumumkan bahwa para narapidana telah menyandera 139 sipir penjara.

Berikut fakta geng narkoba Los Choneros:

1. Menguasai penjara

Menurut laporan Time, banyak anggota Los Choneros yang dipenjara. Mereka bahkan menjalankan operasi narkoba di dalam bui.

Kelompok ini lalu memegang kendali lembaga pemasyarakatan di Ekuador yang kerap diabaikan pemerintah.

Pada 2019, kelompok ini muncul ke permukaan di tengah meningkatnya kekerasan di penjara.

Kemudian Presiden Ekuador saat itu, Lenin Moreno, mengumumkan krisis dalam sistem penjara dan memobilisasi tentara.

Pada Februari 2021, serangan terkoordinasi juga terjadi di tiga penjara. Ketika itu, anggota kelompok sempalan Choneros dilaporkan memburu Los Choneros.

Insiden tersebut menyebabkan sekitar 75 anggotanya tewas dalam kekerasan penjara terbesar dalam sejarah Ekuador.

Saat ini, kerajaan bisnis kelompok tersebut dikatakan berpusat pada aktivitas narkotika, sebagian besar perdagangan kokain.

2. Bos Los Choneros penjahat paling bahaya di Ekuador

Bos geng narkoba ini, Jose Adolfo Macias alias Fito, dikenal sebagai salah satu penjahat paling berbahaya di Ekuador.

Fito dibesarkan di kota pelabuhan Ekuador pesisir tengah, yang digambarkan sebagai ‘lokasi strategis’ untuk perdagangan narkoba.

Sejak 2011, dia menjalani hukuman 34 tahun penjara karena perdagangan narkoba, perdagangan manusia, kejahatan terorganisir, dan pembunuhan.

Di tahun yang sama, kelompok ini mengukuhkan diri sebagai organisasi kuat yang punya pengaruh di seluruh penjara Ekuador.

Usaha kriminal mereka tak hanya perdagangan narkoba, tetapi perdagangan manusia hingga layanan pembunuh bayaran.

3. Bos Los Choneros pernah kabur

Pada Februari 2013, Fito sempat melarikan diri dari penjara La Roca bersama belasan tahanan lain. Berbulan-bulan kemudian, dia baru bisa ditangkap.

4. Diduga bunuh calon presiden jelang pilpres

Nama Fito kian menjadi perbincangan publik usai diduga terkait pembunuhan calon presiden jelang pemilihan umum pada 2023, Fernando Villavicencio.

Villavicencio merupakan sosok yang menentang perdagangan dan peredaran narkoba. Sebelum tewas, dia sempat mengaku terima ancaman dari Fito dan gengnya.

“Jika saya tetap menyebut dia dan strukturnya, mereka akan menyerang atau mencoba untuk membunuh saya,” kata Villavicencio, dikutip TRT World.

Fito memimpin Los Choneros pada 2020 setelah ketua sebelumnya Jorge Luis Zambrano Gonzales tewas dibunuh.

5. Bersekongkol dengan kartel narkoba Kolombia hingga Meksiko

Los Choneros juga diduga memiliki hubungan dengan kartel narkoba Kolombia dan Meksiko. Mereka juga diketahui mengendalikan rute perdagangan melalui Amerika Latin ke Amerika Serikat.

 

Sumber: Inilah.com