Penabuh drum band Slank Bimbim mengungkap pesan peninggalan dari sang Ibunda Iffet Veceha yang baru saja disemayamkan di TPU Karet, Bivak, Jakarta Pusat, Minggu (27/4/2025).
Bimbim mengatakan, sang Ibunda sudah menyiapkan kaos putih custom sejak 8 tahun yang lalu untuk dipakai di hari kepulangannya.
“Wasiat ya kayak ini, udah meninggal masih mau ngatur kita harus pake (kaos) ini hari ini. Kita nggak tau apa-apa, tiba-tiba dapet seragam yang harus dipakai ya itulah bunda,” kata Bimbim kepada wartawan di lokasi.
Kabarnya, Ibu yang sekaligus dulunya manager band Slank sudah membuat kaos putih yang bertuliskan inisial namanya dan sang suami, Sidharta M Soemarno, dengan inisal IVAS, dan inisial lainnya di kedua lengan kaos tersebut.
“8 tahun yang lalu sudah ada asistennya bunda sampai takut mau ngomong nggak berani. Baru setelah meninggal dia berani. Udah ditulisin semua, satu plastik, buat aku keluarga Bimbim, keluarga kaka, keluarga adik kakak, semua ditulisin. Abdi Ivan dapet juga,” tuturnya.
Selain itu, Bunda Iffet juga sempat meminta jika dirinya meninggal, ingin dimakamkan di TPU Jeruk Purut, ataupun di Sukabumi. Namun, ketika ayahnya Bimbim yang juga suaminya meninggal satu tahun lalu, Iffet ingin dikubur di satu liang lahat yang sama.
“Tapi begitu bokap meninggal duluan, wah kalau bokap duluan ya aku disitulah kan kita mau berdua. Makanya sekarang hari ini dikuburinnya di barengan sama papa. Itu sih yang inget,” ucap Bimbim.
Diberitakan sebelumnya, suasana haru menyelimuti pemakaman Ibunda Legendaris dari Ibunda penabuh drum band Slank, Bimbim, Bunda Iffet Veceha di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Minggu (27/4/2025).
Pantauan Inilah.com, prosesi pemakaman dihadiri keluarga hingga rekan-rekan seniman yang memberikan penghormatan terakhir kepada sang Ibunda Musisi era 90-an itu. Pada pukul 12.36 WIB, jenazah tiba di lokasi dan langsung digiring untuk dimasukkan ke liang lahat.
Para keluarga kompak mengenakan pakaian berwarna putih yang terdapat tulisan nama IVAS dan beberapa inisial lainnya.
Usai jenazah Titiek diletakkan di liang kubur, pihak keluarga yang turun seperti Bimbim kembali naik ke atas. Lalu, salah seorang pihak keluarga mengumandangkan azan. Setelah itu prosesi pemakaman selesai, pihak keluarga Bimbim melakukan penaburan bunga.