News

Selain ke Polisi, Gubernur Edy Rahmayadi Juga Dilaporkan ke Mendagri, DPRD, MUI

Selain melaporkan ke Polda Sumatra Utara, pelatih biliar Khoiruddin Aritonang juga akan melaporkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, DPRD Sumut, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut.

Choki, sapaan akrabnya melaporkan Edy dengan didampingi kuasa hukumnya, Teguh Syuhada. “Kami akan laporkan kepada Menteri Dalam Negeri dan Ketua DPRD Sumut,” kata Teguh.

Pihaknya juga akan melapor ke MUI Sumut karena Gubernur Edy Rahmayadi dikenal dekat dengan para ulama. Karena itu dirinya berharap kepada ulama di Sumut agar memberikan nasihat kepada mantan Pangkostrad itu.

Sehingga seorang pejabat publik mampu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat sebagai panutan. “Kami berharap jangan lagi terulang di Sumatera Utara ini,” tambahnya.

Sebelumnya, pelatih biliar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Sumut Khoiruddin Aritonang akan melaporkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi atas perlakuannya yang dinilai telah mempermalukannya di depan umum.

Choki, sapaan akrabnya, akan melaporkan mantan Pangkostrad itu karena merasa dipermalukan saat acara pemberian tali kasih kepada kontingen PON Sumatera Utara di Aula Rumah Dinas Gubernur Sumut.

Ketika itu dirinya dijewer di atas panggung lantaran tidak ikutan tepuk tangan saat Gubernur Edy pidato. Tak hanya dijewer, ia juga dimarahi dan depan para atlet dan pelatih dari cabang lain bahkan sempat diumpat sontoloyo.

Diketahui, dalam acara pemberian tali kasih itu, Edy awalnya memberikan motivasi agar para atlet terus berprestasi dan mengharumkan nama Sumut. Mendengar motivasi Edy, para atlet dan pelatih yang hadir dalam kegiatan itu tepuk tangan.

Tak lama berselang, Edy melihat seorang peserta tali kasih tidak tepuk tangan. Sosok tersebut yaitu Khoirudin Aritonang alias Choki, pelatih tim biliar Sumut.

“Yang pakai kupluk itu siapa? Yang baju kuning. Kau berdiri. Kenapa kau tak tepuk tangan? Sini, sini,” kata Edy memanggil Choki ke atas panggung.

Setelah Choki maju ke panggung, Edy menanyakan posisi Choki. Choki kemudian menjawab bahwa dia adalah pelatih cabang olahraga biliar.

“Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini,” kata Edy sambil menjewer Choki.

Setelah mendapatkan jeweran, Choki langsung turun dari podium dan pergi meninggalkan Edy. “Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah di sini,” kata Edy.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button