Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menjelaskan kehadiran konten kreator dan game yang semakin marak dapat meningkatkan pendapatan negara 2025.
Dia menambahkan, dua sektor tersebut menjadi fokus selain sub sektor lainnya seperti kuliner, kriya dan fashion.
“Memang terkait prioritas sub-sektor ekonomi kreatif sudah diarahkan oleh Bappanas. Kuliner, kriya dan fesyen juga tetap jadi sub-sektor yang paling besar. Tapi ada juga sektor-sektor yang jadi fokus kita,” kata Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2024 di Jakarta, Sabtu (21/12/2024).
Masih menurutnya, ada sub-sektor baru dalam ekonomi kreatif yang semakin berkembang pesat yaitu sektor film, animasi dan video game. Sub-sektor tersebut menurutnya perlu mendapatkan perhatian khusus.
Konten Digital
Senada dengan hal itu, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menjelaskan sub-sektor lain yang patut mendapatkan perhatian adalah konten digital dan kreator konten.
Hal tersebut dikarenakan di dalam sub-sektor kreator konten, terdapat sektor lain yaitu pemengaruh (influencer) dan V-Tuber yang kini menjadi pekerjaan baru yang menjamur di masyarakat. Sektor lain yang juga menjadi perhatian adalah munculnya Artificial Intelligence (AI).
“V-Tuber itu kalau di Jepang sudah menjadi industri yang besar, sedangkan penghargaan V-Tuber di Indonesia baru bulan lalu digelar untuk pertama kalinya,” papar Irene.
Kemudian pada bidang kreativitas digital dan teknologi mencakup game dan aplikasi, pada bidang kreativitas desain ada sektor arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual dan desain produk.
Dalam bidang kreativitas media mencakup sektor film, animasi dan video, periklanan, televisi dan radio, musik, penerbitan dan fotografi.
Potensi Besar Pendapatan Negara
Ada banyak cara untuk mengasah potensi dari sub-sektor ekonomi kreatif. menurut Irene pemerintah perlu melakukan pemetaan tidak hanya pada ekosistem ekonomi kreatif, tetapi juga mendata seberapa besar potensi dari pendapatan yang diperoleh melalui munculnya sektor-sektor baru tersebut.
Ada sekitar 17 sub-sektor ekonomi kreatif yang sudah ada selama ini dibagi menjadi empat bidang utama, antara lain bidang kreativitas budaya mencakup sektor kuliner, kriya, fesyen, seni rupa dan seni pertunjukan.
“Jadi untuk tahun depan dari 17 sub-sektor ekonomi kreatif yang plus-plus itu, ada banyak sekali new input yang harus diimplementasikan, berbasis data, dan kita akan mempertahankan kekuatan ekonomi yang sudah dilakukan dari 10 tahunan,” paparnya.