Tokoh olahraga nasional sekaligus Bapak Pencak Silat Dunia, Mayjen TNI Purn Dr. (HC) H. Eddie Marzuki Nalapraya, meninggal dunia pada Selasa pukul 09.50 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, dalam usia 93 tahun.
Mendiang rencananya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, dan disemayamkan lebih dahulu di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya tokoh penting dalam sejarah olahraga nasional tersebut.
“Semoga almarhum diterima di sisi terbaik Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, dan kita sebagai masyarakat olahraga prestasi dapat melanjutkan perjuangannya mengembangkan olahraga pencak silat hingga level dunia,” kata Marciano dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Marciano juga mengungkapkan jasa Eddie Marzuki sangat besar bagi olahraga Indonesia, termasuk sebagai penerima penghargaan KONI Lifetime Achievement Award in Sports.
“Beliau telah mendedikasikan hidupnya untuk memajukan pencak silat. Mari kita teruskan perjuangan beliau agar pencak silat semakin dikenal di dunia dan suatu saat bisa dipertandingkan di ajang multievent dunia,” ujarnya.
Eddie Marzuki lahir di Tanjung Priok, Jakarta, pada 6 Juni 1931. Ia dikenal sebagai tokoh yang turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam Agresi Militer Belanda tahun 1947.
Dari pengalaman itu, kecintaannya terhadap pencak silat tumbuh setelah melihat kemampuan bela diri para pejuang.
Ia kemudian bersahabat dan bergabung dengan kalangan pesilat hingga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) selama lebih dari dua dekade, dari tahun 1981 hingga 2003.
Perjuangannya dalam membawa pencak silat ke panggung dunia juga membuahkan hasil besar. Ia berperan penting dalam proses pengakuan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada 12 Desember 2019.
Saat itu, Eddie menjabat sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO and Olympic (2014–2019).
Tak hanya itu, Eddie juga merupakan pendiri Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) pada 1980, yang menyatukan organisasi silat dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Ia terpilih sebagai Presiden Persilat pada tahun pertama pendiriannya, dan berkat inisiasinya pula, pencak silat mulai dipertandingkan di SEA Games pada 1987.
Pada 2008, ia menggagas kejuaraan pencak silat di Eropa dan mendapat julukkan “Bapak Pencak Silat Eropa” di Swiss.
Jiwa Raga untuk Olahraga
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengenang sosok Mayjen TNI (Purn.) Eddie Mardjoeki Nalapraya sebagai seseorang yang berjasa mengembangkan pencak silat tidak hanya di Indonesia, tetapi juga memperkenalkan bela diri Indonesia itu kepada dunia.
Eddie Mardjoeki Nalapraya yang mendapat titel kehormatan sebagai Bapak Pencak Silat Dunia wafat di Jakarta, Selasa, pada usia 93 tahun.
“Pak Eddie Nalapraya adalah sosok pahlawan pencak silat, karena beliau pada masa hidupnya berkontribusi, dan kecintaannya kepada pencak silat ini nyata,” kata Menpora Dito saat ditemui selepas menghadiri acara penghormatan untuk mendiang Eddie Nalapraya di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta.
Kecintaan Eddie terhadap pencak silat tak pernah surut bahkan hingga hari-hari terakhirnya sebelum dirawat di rumah sakit.”Bahkan, sampai sebelum beliau masuk rumah sakit terakhir, itu selalu menghadiri (acara-acara, red.) pencak silat bersama saya,” sambung Dito.
Menurut Menpora Dito, Eddie Nalapraya merupakan tokoh yang berjasa menjadikan pencak silat mendunia. “Ini peran besar beliau juga, dan Insyaallah semua pengorbanannya akan diteruskan, dan sesuai arahan Bapak Presiden bagaimana memperjuangkan pencak silat sampai di kancah Olimpiade,” kata Menpora.
Di Padepokan Pencak Silat sore ini, Presiden Prabowo Subianto memberi penghormatan terakhir kepada Eddie Nalapraya, sebelum jenazahnya dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta.
“Saudara-saudara, atas nama Pemerintah Republik Indonesia, juga atas nama seluruh masyarakat pencak silat Indonesia dan dunia, dan atas nama pribadi, saya ingin menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya Mayor Jenderal TNI (Purn.) Eddie Mardjoeki Nalapraya,” kata Presiden Prabowo dalam sambutannya di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Selasa sore.
Presiden kemudian mengungkap peran besar Eddie Nalapraya terhadap pencak silat, warisan budaya dari Indonesia yang tak hanya sekadar bela diri, tetapi juga bagian dari kepribadian bangsa.
“Beliau sangat rajin keliling seluruh dunia, seluruh tanah air sehingga bisa dikatakan kalau ditanya siapa itu Ketua Umum (PB) IPSI. Jawabannya adalah Eddie Nalapraya. Kalau saya ditanya, lho Pak Prabowo apa? Saya penggantinya. Jadi, Pak Eddie dikenang terus sebagai pembina pencak silat, dan karena itulah beliau diberi penghargaan Mahaputra, salah satu bintang tertinggi,” kata Presiden Prabowo, yang saat ini memimpin PB IPSI untuk masa bakti periode 2021-2025.