Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani/ Gymnastics Indonesia), Ita Yuliati, mulai menyebar pencari bakat (talent scout) ke sejumlah klub swasta di berbagai wilayah guna mencari bibit unggul atlet gimnastik untuk Indonesia ke depan.
Tim tersebut terus bekerja untuk menjaring bibit-bibit unggul gimnastik, khususnya artistik serta disiplin yang lain, yaitu ritmik, aerobik, trampolin, dan parkour.
“Kami ada melakukan mapping tapi tidak per wilayah, namun melalui klub-klub swasta,” kata Ita usai penutupan Kejuaraan Senam Indonesia Open Gymnastics 2024 yang diselenggarakan PB Persani untuk ketiga kalinya, di Lapangan Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta, Minggu (14/7/2024).
“Jadi kami tidak melihat/mencari per provinsi, namun melihat talenta dari setiap klub,” ujar dia.
![Indonesia Open Gymnastics 2024 diharapkan dapat menelurkan atlet berprestasi di senam](https://i3.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/IMG_20240714_180734_e6b22ed503.jpg)
Selain cara itu, kegiatan tahunan seperti Indonesia Open hari ini juga menjadi bagian dari pencarian/penyisiran bibit-bibit muda, guna diproyeksikan untuk mengikuti program pemusatan latihan nasional.
Melalui kegiatan yang diikuti total 1.200 peserta gimnastik dari lima disiplin itu, diharapkan proses penjaringan, pengujian mental bertanding, dan peningkatan prestasi, bisa mendongkrak olahraga gimnastik untuk lebih berkontribusi ke depan.
Sementara itu, dalam kegiatan penutupan hari ini, Rezza Tirtamarhaenis Putra Fansa, tampil sebagai juara parkour kategori Freestyle Open. Sedangkan runner-up diraih Gavryel G. Denel, serta peringkat ketiga direbut Indra Rozian Rohmani.
Untuk peserta terbaik putra (best man) kategori Freestyle Open 13-17 tahun diraih Benjamin Thomas Partono dan peserta terbaik putri (best woman) kategori Freestyle Open Woman disabet Mikayla K. Denel.
Dalam Kejuaraan Senam Indonesia Open Gymnastics 2024 yang diselenggarakan sejak 4-14 Juli, panitia mempertandingkan secara bergantian per hari untuk disiplin artistik, ritmik, aerobik, trampolin, dan parkour.
Tahun ketiga ini adalah kali pertama disiplin trampolin dan parkour dipertandingkan di Indonesia Open.
Pada edisi pertama, kejuaraan hanya mempertandingkan disiplin artistik. Kemudian, diikuti disiplin ritmik dan aerobik saat tahun kedua pelaksanaan.