Ketahui efek alkohol pada otak (Foto: X @Rexthatch)
Dugaan permainan dalam pemberikan gelar Doktor dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI, untuk Menteri ESDM dan Ketum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menjadi atensi pihak kampus.
Pada Kamis (17/10/2024), 6 pengurus Senat Akademisi (SA) menggelar rapat internal bertempat di Lantai 8, Gedung Pusat Administrasi Universitas (PAU). Rapat tersebut merespons gaduhnya promosi Doktor di SKSG UI untuk Bahlil Lahadalia.
Ke-6 peserta rapat adalah Prof Budi Wiweko (Ketua SA), Prof Kasiyah (Ketua Komisi I), Prof Bambang Wispriyanto (Ketua Komisi 3), Prof Silvia (Sekretaris Komisi I), Dr Sri Budi Eko Wardani (Sekretaris Komisi 2), Dr Yunia Irawati (Sekretaris Komisi 3).
Lalu apa keputusan rapat itu? Berdasarkan dokumen yang diperoleh Inilah.com diteken Ketua SA Prof Budi Wiweko, Jakarta, Sabtu (19/10/2024), ada 6 poin. Pertama, Senat Akademik UI akan melakukan audit akademik terhadap SKSG UI.
Kedua, materi yang menjadi bahan audit mencakup 3 hal. yakni, pemenuhan persyaratan penerimaan B (Bahlil Lahadalia) sebagai mahasiswa S3 di SKSG UI melalui jalur riset. (Antara lain: syarat S2 dan publikasi sebelumnya).
“Proses belajar-mengajar selama di SKSG UI (pencapaian SKS sesuai peraturan rektor terkait, log book). Proses riset dan publikasi jurnal internasional,” tulis dokumen tersebut.
Ketiga, untuk melakukan audit perlu dibentuk tim investigasi sesuai kewenangan SA (Statuta UI dan Peraturan Tata Tertib SA UI No 2 Tahun 2022).
“Tim ini beranggotakan unsur Senat Akademisi (SA) dan Dewan Guru Besar (DGB) dengan jumlah anggota 5, 7 dan 9 (ganjil).
Keanggotaan tim investigasi ini, berasal dari perwakilan SA (4 orang) terdiri dari: ketua SA, ketua komisi 1, ketua komisi 2, dan ketua komisi 4. Ditambah perwakilan DGB UI sebanyak 3-5 orang.
Keempat, dasar hukum pembentukan tim investigasi adalah Statuta UI (fungsi dan kewenangan SA), pasal 44 ayat 1 butir c (mengawasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Serta peraturan Tatib SA No 2 Tahun 2022 (Pasal 2, pasal 4).
Kelima, Waktu kerja tim investigasi ini sampai tanggal 30 Oktober 2024. “Keenam, Tim Investigasi Pengawasan Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, wajib memberikan rekomendasi hasil investigasi kepada pihak eksekutif (pimpinan UI).” tulis dokumen tersebut.
Dicek Pakai Turnitin, Disertasi Bahlil Jiplak Skripsi Mahasiswa UIN Jakarta
Kabar Bahlil meraih gelar doktor dari SKSG UI ini, mengundang reaksi dari warganet di medsos X. Muncul kecurigaan perjokian dan penjiplakan (plagiasi).
Akun X @IbrahimNiar misalnya, mengecek plagiasi disertasi Bahlil menggunakan aplikasi Turnitin, perangkat lunak yang biasa digunakan untuk mendeteksi plagiarisme dalam karya tulis
Hasilnya, semakin menguatkan dugaan disertasi Bahlil berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia”, menjiplak karya orang lain.
Ditunjukkan dengan similirity index mencapai 95 persen dengan karya yang ditulis mahasiwa asal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Mungkin teman-teman yang dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bisa bantu ngecek di perpustakaan. Adakah judul penelitian yang mirip-mirip?? Btw ini turnitin udah filter exclude quote + biblio turn on ya,” tulis X @IbrahimNiar.
Sementara itu, ada netizen yang menelusuri dan menemukan karya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diduga dijiplak disertasi Bahlil.
Karya mahasiswa itu berjudul ‘Pengelolaan Nikel oleh Perusahaan Pertambangan di Indonesia.’ Karya itu dibuat mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Ini pak https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/62694
Aku nebak ini karena
1. Kampus yang dirujuk turnitin sama
2. Pembahasannya sama,” tulis akun @sigitbagasp.
Warganet lain juga melakukan pengecekan. Termasuk, Hisbulloh Huda lewat akun @hisalbashri, ikut mengecek dan hasilnya sama.
“Saya coba convert dari pdf ke word dulu, lalu saya coba cek lewat akses turnitin temen-exclude quotes & bibliography ON-hasilnya demikian. Barangkali ada yang punya akses turnitin juga, coba bantu cek-in juga untuk cross-check,” sambungnya.
Berdasarkan hasil pengecekan itu diketahui, bahwa disertai Bahlil sama dengan skripsi milik mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bernama Pingki Pratiwi berjudul “Environmen Social Governance dalam Implementasi Pengelolaan Nikel oleh Perusahaan Pertambangan di Indonesia.”
Skripsi itu ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana hukum. Selain bahlil, kasus ini bikin malu UI.