News

Sengkarut Kasus Ferdy Sambo, Jangan Ada Lagi Faksi di Tubuh Polri

sengkarut-kasus-ferdy-sambo,-jangan-ada-lagi-faksi-di-tubuh-polri

Kasus pembunuhan Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang menjerat eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo menyisakan persoalan serius di tubuh Polri. Hal ini bisa dibaca dari serangkaian peristiwa yang muncul mengiringi sengkarut perkara pembunuhan yang sekarang ini masih bergulir di pengadilan. Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menilai Polri perlu memastikan tidak ada jaringan atau faksi internal untuk memastikan persoalan Ferdy Sambo tak lagi terulang.

Mungkin anda suka

Menurut Benny, reformasi birokrasi merupakan salah satu solusi untuk memastikan tidak ada persoalan saling cakar di tubuh Polri yang belakangan ini nampak terjadi. Setidaknya dari adu pantun antara Kabareskrim Komjena Agus Andrianto dengan Ferdy Sambo, meski di permukaan nampak mereda namun belum menjamin situasi internal Polri tidak menghangat.

“Oleh karena itu langkah yang perlu dilakukan secara terus-menerus adalah penertiban di dalam,” kata Benny, di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

“Jangan lagi ada model-model yang membangun jaringan di dalam yang mempengaruhi kebijakan, juga yang nantinya bisa menganggu reformasi kultural Polri sendiri. Kuncinya di sana,” tambahnya.

Dia tidak menampik, kasus Ferdy Sambo yang diketahui pernah menjabat Kasatgassus Merah Putih menunjukkan adanya kelompok besar di Polri. Situasi ini bisa menjadi duri di dalam daging.

“Dan apa yang terjadi sebelum ini, adalah ada kelompok yang akhirnya menjadi batu sandungan dalam reformasi kultural Polri itu,” tuturnya.

Kendati demikian, Benny meyakni perjalanan kasus Ferdy Sambo nantinya bakal mencapai ujung yang diharapkan publik. Perkara pidana selesai, keadilan terwujud dan Polri harus terus berbenah untuk merebut kembali kepercayaan masyarakat.

“Karena ini sangat berdampak dan betul dampaknya sangat serius di publik, sehingga hasil survei sedemikian rendah,” sambungnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button