Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam sambutan acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDIP mengingatkan bahwa pemilu jangan dijadikan alat melanggengkan kekuasaan politik, karena jabatan ada batasnya.
Kepada siapakah Mega mengingatkan hal tersebut? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengartikan pidato dengan jabatan seorang presiden, dimana hanya dibatasi selama dua periode saja.
“Bahwa konstitusi mengamanatkan bahwa jabatan presiden hanya dua periode dan dalam demokrasi yang sehat itu yang harus dijalankan dengan sebaik baiknya,” ujar Hasto kepada awak media usai acara HUT PDIP ke-51 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2023).
Hasto mengatakan, Presiden Jokowi tahu betul soal aturan tersebut. Jokowi diyakini Hasti, paham betul akan konstitusi di Tanah Air.
Namun demikian, Hasto menyentil Jokowi, yang seharusnya menurut Hasto, menyiapkan calon kepala negara selanjutnya yang lahir dari rakyat, bukan malah membangun kekuasaan dinasti politik.
Seperti diketahui, dalam kontestasi Pilpres 2024, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres nomor urut 2 mendampingi Prabowo Subianto.
“Tugas seorang pemimpin, itu juga ditentukan untuk mempersiapkan siapa calon pemimpin, dan itu muncul seharusnya dari bawah, bukan dari keluarga,” tandasnya.
Sebelumnya, pernyataan Megawati disampaikan dalam sambutannya di HUT PDIP ke-51, di Aula Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2024).
“Saudara-saudara sekalian, pemilu bukan lah alat elit politik untuk ke melambungkan kekuasaan dengan segala cara,” ujar Megawati kepada para peserta yang hadir.
Di sisi lain, Megawati Soekarnoputri menyindir Presiden Joko Widodo yang tidak hadir dalam perayaan HUT PDIP ke-51. Ia mengucapkan terimakasih kepada Wapres Ma’ruf Amin yang telah menyempatkan hadir dalam acara tersebut.
“Yang terhormat Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Profesor Dr. Kyai Haji Ma’ruf Amin, yang bersedia hadir,” kata Megawati.
Leave a Reply
Lihat Komentar