News

Seorang Tenaga Kesehatan di Cianjur Meninggal Dunia Karena COVID-19

Seorang tenaga kesehatan atau nakes di Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia karena positif COVID-19. tenaga kesehatan itu sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Cianjur .

Sedangkan puluhan tenaga kesehatan lainnya masih menjalani isolasi mandiri dengan kondisi terus membaik.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, DR Yusman Faisal mengatakan nakes yang meninggal setelah terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan tes cepat dan usap PCR.

“Nakes yang bertugas di RSUD Cianjur itu, meninggal saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena memiliki riwayat penyakit penyerta. Ini merupakan nakes pertama yang meninggal karena COVID-19, setelah beberapa bulan tidak ada kasus,” katanya di Cianjur Selasa (22/2/2022).

Ia menjelaskan, selama dua bulan terakhir terdapat 57 orang nakes yang terpapar COVID-19. Sebanyak 27 orang di antaranya sudah sembuh. Sebanyak 30 orang lainnya masih menjalani isolasi mandiri dan terpusat di Vila Bumi Ciherang dengan kondisi terus membaik.

Sebagian besar yang terpapar sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga, sehingga tidak terlalu parah ketika terserang. Bahkan mereka diminta untuk melakukan vaksinasi dosis keempat, guna meningkatkan kekebalan tubuh karena banyak bertemu orang dan pasien.

“Kami meminta pihak manajemen rumah sakit atau puskesmas dapat melakukan pengaturan sif yang baik, sehingga dapat meminimalisir kelelahan bagi nakes, sehingga mereka dapat menjaga imun tubuh dan tidak mudah terserang virus berbahaya,” katanya.

Meski banyak nakes yang terpapar di sejumlah rumah sakit dan puskesmas, kata dia, tidak menghambat pelayanan kesehatan bagi warga, terutama bagi mereka yang hendak mendapatkan vaksinasi. Rumah sakit dan puskesmas masih tetap memberikan pelayanan namun dengan prokes ketat.

“Kita imbau nakes untuk menggunakan alat pelindung diri saat bertugas dan tetap menjaga prokes ketika pulang ke rumah, agar terhindar dari virus berbahaya termasuk varian Omicron,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button